PEREKONOMIAN INDONESIA

Produksi Industri Mikro Kecil Melambat

Redaksi DDTCNews
Kamis, 01 November 2018 | 16.50 WIB
Produksi Industri Mikro Kecil Melambat

JAKARTA, DDTCNews – Produksi industri manufaktur mikro dan kecil pada kuartal III/2018 tumbuh melambat dibandingkan kuartal sebelumnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto memaparkan pertumbuhan produksi manufaktur mikro dan kecil pada kuartal III/2018 tercatat sebesar 3,88%. Angka ini melambat jika dibandingkan pertumbuhan produksi pada kuartal I maupun II yang masing-masing tercatat 5,25% dan 4,93%.

“Industri mikro dan kecil ini memang dinamis jadi gampang buka dan tutup sesuai permintaan,” katanya di Kantor BPS, Kamis (1/11/2018).

Jenis produksi manufaktur mikro dan kecil yang mengalami penurunan pertumbuhan paling dalam adalah industri mesin dan perlengkapan. Pertumbuhan produksi jenis manufaktur itu menurun 8,46% dibandingkan kuartal II/2018.

Selain itu, ada penurunan pertumbuhan produksi industri pakaian jadi (4,10%), industri tekstil (3,01%), industri furnitur (2,54%), serta industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (2,42%).  

Sementara itu, jenis industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami kenaikan produksi tertinggi pada kuartal III/2018 dibandingkan kuartal sebelumnya adalah industri pengolahan tembakau (32,26%).

Selanjutnya, ada kenaikan pertumbuhan produksi industri peralatan listrik (10,11%), industri kendaran bermotor (7,67%), industri farmasi, obat dan obat tradisional (6,16%), serta jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan (6,12%).

Berbeda dengan industri kecil yang mengalami perlambatan, industri manufaktur besar dan sedang justru tetap tumbuh positif di kuartal III/2018. Segmen usaha ini mengalami pertumbuhan kapasitas produksi sebesar 5,04%, lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya 4,36%.

Adapun jenis industri manufaktur besar dan sedang yang mengalami kenaikan pertumbuhan tertinggi dibandingkan kuartal II/2018 adalah industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer (15,11%). Selanjutnya, ada industri kertas dan barang dari kertas (14,71%), industri tekstil (11,63%), industri alat angkutan lainnya (10,74%), industri makanan (10,56%).

Sementara, industri manufaktur besar dan kecil yang mengalami penurunan pertumbuhan tertinggi pada kuartal III/2018 adalah industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, turun (10,62%). Selanjutnya, ada industri komputer, barang elektronik dan optic (6,24%).

Selanjutnya, ada industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (1,68%), jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan (1,02%), serta industri pengolahan lainnya (0,32%). (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.