Ilustrasi. Orang-orang berbelanja di pasar yang ramai di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di kawasan tua Delhi, India, Selasa (11/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Anushree Fadnavis/rwa/sad.
NEW DELHI, DDTCNews – Industri restoran yang sedang berjuang menghadapi pembatasan jam operasional dan larangan bisnis restoran di wilayah Delhi berharap pemulihan kredit pajak masukan dapat segera diberikan pemerintah.
Direktur Pelaksana Massive Restaurants Zorawar Kalra mengatakan industri sangat mengharapkan pemulihan kredit pajak masukan, pinjaman modal kerja berbunga rendah, dan peningkatan emergency credit line guarantee scheme (ECLGS) masuk dalam APBN 2022.
"Hal terpenting yang kita butuhkan saat ini setelah 2 tahun penderitaan yang luar biasa, adalah pemulihan kredit pajak masukan. Ini akan memungkinkan industri yang sudah terkepung untuk tetap bertahan,” katanya, Selasa (25/1/2022).
Mengutip dari economictimes.indiatimes.com, Kalra menyebut pemulihan kredit pajak masukan dibutukan restoran agar dapat bertahan hingga 12 bulan ke depan. Untuk itu, ia berharap pemulihan kredit pajak masukan dapat segera direalisasikan.
Kalra juga meminta ketersediaan pinjaman modal kerja dengan bunga yang rendah untuk mendorong usaha restoran memulai kembali bisnis. Menurutnya, modal kerja diperlukan agar restoran dapat menghadapi kebijakan lockdown.
Sementara itu. CEO First Fiddle Priyank Sukhija menyarankan peningkatan ECLGS dan memulihkan kredit pajak masukan untuk mendukung usaha restoran. Dia menekankan restoran sangat mencari bantuan dan kredit pajak masukan secepat mungkin.
Pendiri The Studs Sports Bar & Grill Miten Shah yang turut menyuarakan keinginan restoran dalam mengembalikan kredit pajak masukan atas goods and services tax untuk belanja modal, sewa, dan pengeluaran lainnya.
CEO The Beer Café Rahul Singh menambahkan industri restoran telah mengalami masa yang sangat sulit selama tiga kali dalam dua tahun terakhir. Dia berharap pemerintah menyesuaikan anggarannya demi kelangsungan industri restoran. (vallen/rig)