PEREKONOMIAN INDONESIA

Masyarakat Mulai Pede Belanja, Berdampak Positif ke Penerimaan Negara

Dian Kurniati | Rabu, 26 Oktober 2022 | 14:30 WIB
Masyarakat Mulai Pede Belanja, Berdampak Positif ke Penerimaan Negara

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. 

JAKARTA, DDTCNews - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menilai penerimaan negara terus mengalami pertumbuhan sejalan dengan kegiatan ekonomi masyarakat yang pulih dari pandemi Covid-19.

Suahasil mengatakan kinerja penerimaan negara turut merefleksikan ekonomi yang bergerak di masyarakat. Pasalnya, pajak dan jenis penerimaan negara lainnya hanya dapat dikumpulkan apabila terdapat kegiatan ekonomi.

"Kalau perekonomian kita mulai pulih, maka penerimaan negara otomatis akan mengalami normalisasi," katanya, Rabu (26/10/2022).

Baca Juga:
Indonesia Minta IMF Beri Asistensi untuk Kejar Peningkatan Tax Ratio

Suahasil mengatakan APBN ketika pandemi Covid-19 telah bekerja keras untuk melindungi masyarakat dari pandemi Covid-19 dan mendorong pemulihan ekonomi. Dalam situasi ini, kebutuhan belanja untuk kesehatan, perlindungan sosial, dan pemulihan ekonomi meningkat sehingga defisit APBN melebar.

Defisit APBN sempat melebar hingga 6,09% terhadap PDB pada 2020. Defisit kemudian diturunkan secara bertahap menjadi 4,65% pada 2021 dan ditargetkan kembali menyusut menjadi 4,5% pada 2022.

Dia menjelaskan kesehatan APBN harus dipulihkan dengan mengembalikan defisit di bawah 3% pada 2023. Oleh karena itu, langkah-langkah konsolidasi fiskal harus dilakukan pemerintah, termasuk meningkatkan penerimaan negara.

Baca Juga:
PP Soal Perwilayahan Industri Terbit, Ada Ketentuan Insentif Pajaknya

Suahasil memaparkan penerimaan negara sudah menunjukkan perbaikan ketika ekonomi masyarakat bangkit dari tekanan pandemi Covid-19. Hingga September 2022, penerimaan negara telah tumbuh 45,74% dibandingkan dengan periode yang sama 2021.

Penerimaan negara tercatat sudah mencapai Rp1.974 triliun, yang utamanya ditopang oleh penerimaan perpajakan. Penerimaan perpajakan tercatat senilai Rp1.542,6 triliun, yang terdiri atas penerimaan pajak Rp1.310,5 triliun serta kepabeanan dan cukai Rp232,1 triliun.

"Kita lihat pada 2022 dengan kegiatan ekonomi yang makin mulih karena masyarakat sudah lebih percaya diri melakukan kegiatan ekonomi, maka penerimaan negara mengalami peningkatan," ujarnya.

Baca Juga:
Pacu Ekonomi, Wamenkeu Harap PPN Rumah DTP Makin Banyak Dimanfaatkan

Di sisi lain, Suahasil menambahkan belanja negara juga masih tumbuh 5,92%, yang menandakan upaya pemerintah melindungi perekonomian. Menurutnya, belanja negara masih diarahkan untuk bidang kesehatan sekaligus bidang-bidang yang dapat mendorong pemulihan ekonomi.

Meski dilakukan efisiensi, belanja negara tetap menjalankan perannya melindungi masyarakat dari risiko kenaikan inflasi. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 10 Mei 2024 | 17:00 WIB KABUPATEN BONDOWOSO

Pemkab Tetapkan Tarif PBB Bervariasi Tergantung Jenis Objek dan NJOP

Jumat, 10 Mei 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kondisi Apa yang Bikin Status PKP Dicabut secara Jabatan oleh DJP?

Jumat, 10 Mei 2024 | 14:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Batasan Nilai Transaksi yang Dipotong PPN oleh BUMN dan Pemerintah

Jumat, 10 Mei 2024 | 13:30 WIB KAMUS PERPAJAKAN

Apa Itu Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)?

Jumat, 10 Mei 2024 | 11:30 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Peraturan Baru Menteri Keuangan Soal Rush Handling, Download di Sini!

Jumat, 10 Mei 2024 | 10:00 WIB PROVINSI SULAWESI SELATAN

Sudah Berlaku! Simak Daftar Tarif Terkini Pajak di Sulawesi Selatan