SEWINDU DDTCNEWS
PROMOSI PEGAWAI

Lantik 226 Pejabat Eselon III, Begini Permintaan Sri Mulyani

Redaksi DDTCNews
Rabu, 19 Juli 2017 | 17.06 WIB
Lantik 226 Pejabat Eselon III, Begini Permintaan Sri Mulyani
Menkeu Sri Mulyani Indrawati

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan melantik 226 Pejabat Eselon III yang meliputi Ditjen Kekayaan Negara, Ditjen Perimbangan Keuangan Negara, Ditjen Anggaran, sebagai upaya untuk memperbaiki institusi Kementerian Keuangan.

Dalam pelantikan itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pelantikan pegawai bersifat sakral karena Kementerian Keuangan memegang amanat sebagai bendahara negara. Menurutnya pengelolaan keuangan harus lebih baik untuk membantu pemerintah yang hingga saat ini tengah melakukan berbagai pembangunan.

"Pelantikan ini merupakan janji masing-masing pejabat yang dilantik dan bersifat sakral. Apa lagi, Kementerian Keuangan yang bertanggung jawab dalan pengelolaan anggaran negara. Seluruh pegawai harus mengelola anggaran secara bijaksana," ujarnya di Kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Rabu (19/7).

Ia mengharapkan pejabat Eselon III yang terletak di level tengah harus mampu mengelola manajemen organisasi dengan baik agar bisa menjalankan tugas dan fungsi Kementerian Keuangan dengan baik. "Middle manajemen itu harus berkinerja baik, karena yang di sini adalah miniatur dari kinerja Kementerian Keuangan terkait baik dan buruknya," tuturnya.

Adapun, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengakui Indonesia merupakan middle income country yang memiliki 250 juta penduduk berusia muda. Karena itu Sri ingin kalangan muda bisa menciptakan berbagai inovasi untuk kemajuan Indonesia pada masa mendatang.

Di samping itu Sri meminta jajarannya untuk bisa menjalankan keuangan negara dengan baik. Mengingat, tugas yang diemban merupakan tugas mulia untuk negara Indonesia, khususnya yang berbasis pada pengelolaan anggaran negara yang baik.

"Banyak pelajaran yang bisa didapat mengenai akuntabilitas profesionalitas Kementerian Keuangan baik dari sisi tanggung jawab penerimaan, pembelanjaan, pembiayaan aset, maupun ekuitas belanja operasional. Lalu harus dilihat itu akan terjadi defisit atau tidak," tuturnya. (Gfa/Amu)

Editor :
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
Facebook DDTC
Twitter DDTC
Line DDTC
WhatsApp DDTC
LinkedIn DDTC
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.