Presiden Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno dan Wapres Ma'ruf Amin sesaat sebelum terbang ke Belgia.
JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama delegasi terbatas melakukan kunjungan kerja ke Brussel, Belgia. Dalam kunjungan yang tak sampai 24 jam tersebut, Jokowi akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean-Uni Eropa. KTT ini sekaligus memperingati 45 tahun hubungan antara Asean dan Uni Eropa.
Jokowi menyampaikan, Indonesia akan berperan penting dalam menjaga hubungan baik antara negara anggota Asean dan Uni Eropa dalam perdagangan dan investasi. Dia juga optimistis kerja sama ekonomi bisa terus ditingkatkan ke depannya.
"Juga tentu saja negara kita Indonesia ingin agar perdagangan kita meningkat antara Indonesia dan Uni Eropa. Serta investasi dari Uni Eropa ke Indonesia terus meningkat," kata Jokowi dalam konferensi pers sesaat sebelum terbang ke Belgia, Selasa (13/12/2022).
Pemerintah mencatat nilai perdagangan yang sudah terjalin antara negara-negara Asean dan Uni Eropa pada 2021 lalu mencapai US$268,9 miliar. Angka ini menjadi yang terbesar ketiga setelah nilai perdagangan dengan China dan Amerika Serikat.
Nilai investasi yang tercatat melalui foreign direct investment dari Uni Eropa ke Asean juga mencapai US$26 miliar pada 2021 lalu. Nilai investasi asing dari Eropa menjadi yang tertinggi kedua setelah China.
"Inilah kenapa terus kita perkuat terus kita tingkatkan hubungan yang baik antara Asean dan Uni Eropa," kata Jokowi.
Selain itu, salah satu isu yang akan diusung Indonesia ke KTT Asean-Uni Eropa adalah pentingnya membangun perdagangan produk pertanian dengan Uni Eropa yang adil dan tidak diskriminatif, terutama dalam perdagangan yang minyak nabati.
Melalui keterangan persnya, Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa Indonesia akan mengajak Uni Eropa untuk memajukan semangat perdamaian, di tengah meningkatnya persaingan negara besar. Strategi Uni Eropa di Indo-Pasifik harus menjadi menjadi pijakan (building block) untuk mendorong perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan kawasan.
Dalam pertemuan tingkat menteri luar negeri yang digelar pada Agustus 2022 lalu, Asean dan Uni Eropa sudah menyepakati Rencana Kerja untuk implementasi kemitraan strategis periode 2023-2027. Melalui dokumen tersebut, Asean dan Uni Eropa berkomitmen untuk mendukung peningkatan kesiapan terhadap kedaruratan kesehatan masyarakat. Selain itu, Asean dan Uni Eropa juga sepakat untuk melanjutkan dialog terkait isu minyak nabati secara holistik dan transparan. (sap)