Dekan FE Universitas Kristen Maranatha Tan Ming Kuang. (foto: hasil tangkapan dari medsos)
BANDUNG, DDTCNews—Sejumlah akademisi memberikan masukan terkait dengan upaya percepatan ekonomi nasional di tengah pandemi virus Corona. Salah satunya adalah melalui penggalian potensi pada setiap daerah.
Masukan para akademisi ini disampaikan dalam webinar bertajuk ‘Model Pemberdayaan Masyarakat Adat sebagai Strategi Dalam Percepatan Ekonomi Nasional’ yang digelar pada Rabu, 12 Agustus 2020.
Dekan FE Universitas Kristen Maranatha Tan Ming Kuang mengatakan webinar yang diselenggarakan ini sejalan dengan pengabdian fakultas kepada masyarakat, yang fokus dalam penggalian potensi yang dimiliki pada setiap daerah.
“Diharapkan kita dapat melihat bagaimana sebenarnya menggali potensi yang ada di setiap daerah. Itu tidak hanya bisa menggerakkan ekonomi secara nasional, tetapi sekaligus bisa menyejahterakan masyarakat setempat,” katanya.
Webinar ini menghadirkan lima pembicara dari sisi akademisi dan praktisi antara lain Dosen FE UK Maranatha Wilson Bangun, Dosen Fakultas Ekonomika dan Humaniora Undhira I Wayan Ruspendi Junaedi.
Selain itu, hadir pula Dosen Fakultas Psikologi Undhira Dermawan Waruwu, Pengurus Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang Ramdan Sobahi dan Founder the Big Price Cut Group, Perry Tristianto.
Sementara itu, Dosen FE UK Maranatha Wilson Bangun menilai pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu hal yang terpenting dalam pembangunan ekonomi secara jangka panjang.
Menurutnya, investasi di bidang pendidikan dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar daripada investasi fisik. Dia menyebut strategi itu diterapkan AS dan Jepang yang lebih memilih membangun SDM terlebih dahulu melalui pendidikan.
“Pembangunan fisik suatu negara lebih produktif bila memiliki SDM terampil. Ini sesuai dengan misi pembangunan Indonesia yang disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo, serta misi pembangunan Jabar pada 2020,” tuturnya.
Sementara itu, Dosen Fakultas Ekonomika dan Humaniora Undhira I Wayan Ruspendi Junaedi menyatakan kemitraan usaha dapat menjadi salah satu upaya jangka panjang yang dapat dipilih setiap daerah.
Dia berujar kemitraan dapat mencapai tujuan bisnis bersama terutama pada kondisi pandemi. Untuk itu, ia mengajak seluruh generasi muda tidak khawatir dan justru bangkit serta terus berkarya pada situasi pandemi ini.
“Mari mencari ide kreatif di tengah situasi yang tidak menentu, mencari nilai tambah dan berinovasi, serta melakukan kemitraan usaha. UMKM saya kira dapat sebagai strategi untuk mempercepat pembangunan ekonomi nasional,” ujarnya
Sementara itu, Dosen Fakultas Psikologi Undhira Dermawan Waruwu menyoroti perubahan pola perilaku wisatawan di tengah pandemi. Wisatawan saat ini ingin merasakan kebebasan untuk melihat, menyatu, dan menikmati keindahan alami flora dan fauna.
Wisatawan juga cenderung ingin merasakan keaslian budaya lokal, serta kehidupan pedesaan yang masih asli dan belum tercemar. Hal ini pula yang menjadi fokus dan diterapkan oleh Dermawan bersama timnya dalam mengembangkan potensi wisata desa.
“Di era kenormalan baru ini, kita harus berbenah dengan mengembangkan potensi-potensi yang ada tanpa harus mengubah secara total keberadaan desa tersebut,” jelasnya, seperti dilansir news.maranatha.edu.
Untuk diketahui, webinar ini dilaksanakan secara daring melalui media telekonferensi Zoom Meeting. Selain itu, hasil rekaman dari webinar ini dapat disaksikan di kanal media sosial Universitas Kristen Maranatha. (rig)