Kepala BPS Margo Yuwono memaparkan kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021. (tangkapan layar Youtube)
JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang terbesar pada pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021 yang sebesar 7,07%.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan pertumbuhan tersebut disebabkan membaiknya konsumsi masyarakat ketika kasus Covid-19 mulai menurun pada saat itu. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II/2021 sebesar 5,93% dengan kontribusi pada pertumbuhan sebesar 3,17%.
“Kalau dilihat dari sisi pengeluaran, sumber utama pertumbuhan pada triwulan II/2021 adalah berasal dari konsumsi rumah tangga," katanya melalui konferensi video, Kamis (5/8/2021).
Margo mengatakan struktur produk domestik bruto (PDB) Indonesia menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku kuartal II/2021 juga tidak terlalu menunjukkan perubahan walaupun kini semuanya telah tumbuh positif. Perekonomian Indonesia masih didominasi komponen konsumsi rumah tangga dan investasi, yakni mencapai 84,93% dari PDB.
Dia menyebut pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang pada kuartal II/2021 sebesar 5,93% telah membalikkan situasi dibandingkan dengan kuartal-kuartal sebelumnya. Pada kuartal I/2021, pertumbuhannya tercatat masih minus 2,23%.
Selain konsumsi rumah tangga, pertumbuhan ekonomi juga disebabkan komponen pengeluaran investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang tumbuh 7,54%. Berbagai komponen telah mencatatkan pertumbuhan positif dengan catatan tertinggi terjadi pada kendaraan yang tumbuh 42,25%.
Sementara itu, konsumsi pemerintah tumbuh 8,06%, sedangkan ekspor dan impor masing-masing tumbuh mencapai 31,79% dan 31,22%.
Margo berharap kinerja konsumsi rumah tangga terus membaik karena memiliki dampak besar pada pemulihan ekonomi nasional. Di tengah pengetatan mobilitas masyarakat dengan pemberlakuan PPKM level 3 dan 4, menurutnya, stimulus pemulihan ekonomi nasional (PEN) memiliki peran penting untuk menjaga kinerja ekonomi hingga akhir tahun.
"Stimulus PEN akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan itu bisa terlihat dari belanja APBN, baik itu belanja barang dan jasa, belanja modal, dan untuk membantu dalam pandemi," ujarnya. (kaw)