BERITA PAJAK HARI INI

Inflasi Tahun Ini Terendah Sejak 2009

Redaksi DDTCNews
Selasa, 27 Desember 2016 | 09.24 WIB
Inflasi Tahun Ini Terendah Sejak 2009

JAKARTA, DDTCNews – Pagi ini, Selasa (27/12), sejumlah media nasional ramai membicarakan mengenai tingkat inflasi yang terus menurun. Hasil survei harga mingguan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) hingga pertengahan bulan ini, inflasi masih berada di bawah 0,5%.

Bahkan, menurut Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara hingga pekan kedua Desember 2016 inflasi masih berada di sekitar angka 0,2%. Jika prediksi BI ini benar, maka inflasi tahun ini akan jadi yang terendah sejak 2009.

Kabar lainnya datang dari Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) yang siap untuk membebaskan perlengkapan pertahanan dari bea masuk dan realisasi repatriasi asset amnesti pajak yang mendorong surplus NPI menjadi lebih besar. Berikut ulasan ringkas beritanya:

  • Perlengkapan Pertahanan Bebas Bea Masuk

DJBC siap mengawal penerapan Peraturan Menteri Keuangan No. 191/PMK.04/2016 tentang Pembebasan Bea Masuk untuk Berbagai Perlengkapan Pertahanan. Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi berkomitmen saat PMK tersebut terbit, DJBC sudah siap melaksanakan aturan tersebut. Dalam Pasal 2 dikatakan bahwa berbagai perlengkapan untuk keperluan militer maupun kepolisian yang dibebaskan dari bea masuk berupa persenjataan, amunisi, perlengkapan militer dan kepolisian, termasuk suku cadang dan barang yang diperuntukkan bagi keperluan pertahanan dan keamanan negara.

  • Realisasi Repatriasi Dorong Surplus NPI

Masuknya dana repatriasi hasil amnesti pajak pada satu bulan terakhir akan membantu surplus neraca pembayaran Indonesia (NPI) kuartal IV-2016. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan repatriasi aset amnesti pajak akan memengaruhi neraca pada transaksi modal dan finansial. Jika komitmen repatriasi amnesti pajak sebesar Rp141 triliun terealisasi seluruhnya, maka NPI berpotensi surplus besar.

  • Pencairan Tak Lagi Numpuk di Akhir Tahun

Seminggu menjelang akhir tahun, antrean pencairan anggaran dari satuan kerja kementerian/lembaga tidak sebanyak tahun lalu. Pada saat yang bersamaan pemerintah memproyeksi penyerapan belanja tahun ini di bawah 95%. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan ada beberapa hal yang menyebabkan kondisi akhir tahun ini tidak terlalu membeludak. Pertama, persiapan pelaksanaan anggaran di beberapa K/L sudah cukup dini karena melakukan proses lelang sejak awal tahun. Kedua, pembagian waktu penyampaian surat perintah membayar (SPM). Ketiga, over budgeting yang selama ini terjadi.

  • Fasilitas KITE UKM Diresmikan Januari 2017

Presiden Joko Widodo akan meresmikan pelaksanaan fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) untuk UKM di Boyolali, Jawa Tengah pada Januari 2017. Direktur Kepabeanan Internasional dan Antarlembaga DJBC Robert Marbun mengatakan pemberian fasilitas ini bertujuan untuk mendorong daya saing produk UKM di pasar internasional.

  • SUN Rp15 T Terbit Pekan Depan

Pemerintah akan menerbitkan surat berharga negara (SUN) berdenominasi rupiah dalam waktu dekat. SUN yang akan digunakan untuk menutup defisit APBN 2017 ini rencananya akan diterbitkan pada Selasa, 3 Januari 2017. Direktur SUN Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Loto Srinaita Ginting mengungkapkan SUN yang akan diterbitkan memiliki target indikatif Rp15 triliun. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.