PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Indonesia Mulai Ditinggalkan Vietnam

Redaksi DDTCNews | Kamis, 06 Oktober 2016 | 13:52 WIB
Indonesia Mulai Ditinggalkan Vietnam Kota Saigon, dikenal juga dengan nama Ho Chi Minh

JAKARTA, DDTCNews – Ekonomi Asia Tenggara dipimpin oleh Vietnam saat ini yang pertumbuhannya begitu pesat. Hal tersebut terjadi karena akses perdagangan internasional yang dimiliki oleh Vietnam, tidak seperti Indonesia.

Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengatakan pesatnya pertumbuhan ekonomi Vietnam disebabkan oleh kehadiran Trans Pasific Partnership (TPP). Posisi Vietnam sebagai salah satu pendiri TPP menjadi modal untuk mengadakan perdagangan bebas dapat mengancam posisi Indonesia.

“Tahun lalu Vietnam menuntaskan perdagangan dengan Uni Eropa, cukup mengejutkan. Bukan tiba-tiba, tetapi hasil kerja keras mereka selama 9 tahun," ujarnya di Jakarta, Kamis (6/10).

Baca Juga:
Thailand Siapkan RUU untuk Adopsi Pajak Minimum Global

Thomas menambahkan kalau angka ekspor non migas Vietnam berada di atas Indonesia. Pada tahun 2015, angka ekspor non migas Vietnam berkisar US$150 miliar. Sedangkan angka ekspor non migas Indonesia lebih rendah US$10 miliar.

“Coba lihat kebebasan untuk dapat melakukan ekspor ke Eropa, Indonesia kena tarif 10-17%, sementara Vietnam dapat 0%,” tambahnya.

Menurut Thomas, biaya atas tarif tersebut menjadi penyebab penghambat persaingan Indonesia dengan negara lain. Beberapa pabrik di Indonesia ditutup dan pindah ke Vietnam.

“Sembilan tahun tersebut diawali dengan revolusi mental Vietnam. Sekarang kita cuma melihat kesuksesan Vietnam,” pungkasnya. (Gfa)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 23 April 2024 | 14:30 WIB THAILAND

Thailand Siapkan RUU untuk Adopsi Pajak Minimum Global

Senin, 22 April 2024 | 14:05 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Beberkan Tantangan Indonesia Naikkan Peringkat Kredit

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2025, Insentif Ini Disiapkan untuk Investor

Jumat, 19 April 2024 | 13:44 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Moody’s Pertahankan Rating Kredit Indonesia, Ini Respons Pemerintah

BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Jumat, 26 April 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan

Jumat, 26 April 2024 | 14:37 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Juknis Penghapusan Piutang Bea Cukai, Download Aturannya di Sini

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track

Jumat, 26 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Korporasi Lakukan Tindak Pidana Pajak, Uang Rp 12 Miliar Disita Negara