Tim perundingan dari Kemendag bersama dengan delegasi dari Amerika Serikat.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sepakat melanjutkan kembali forum konsultasi perdagangan dan investasi (Trade and Investment Framework Agreement/TIFA) yang sempat terhenti pada 2018 lalu.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai forum konsultasi bilateral tersebut cukup penting untuk membahas isu spesifik mengenai perdagangan dan investasi kedua negara.
"Kami sepakat melaksanakan forum bilateral Trade and Investement Framework Agreement pada 2024," kata Zulkifli di sela Pertemuan ke-55 Menteri Ekonomi Asean dan Pertemuan Lainnya di Semarang, Selasa (22/8/2023).
Di sisi lain, AS meminta dukungan Indonesia atas perundingan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) untuk dapat selesai sebelum Pertemuan Tingkat Menteri IPEF pada November mendatang di San Fransisco.
Pihak AS juga menyampaikan perhatiannya pada perkembangan sektor digital di Indonesia. Kedua negara saling bertukar informasi mengenai cakupan regulasi dan mekanisme perdagangan digital yang diharapkan bisa melindungi pelaku UMKM.
Sebagai respons atas permintaan AS, Indonesia meminta AS menarik gugatannya atas isu produk hortikultura (DS477/DS478) di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Permintaan tersebut bukan tanpa alasan. RI, menurut mendag, sudah mematuhi keputusan dan rekomendasi Badan Penyelesaian Sengketa WTO dengan menyesuaikan undang-undang, peraturan menteri pertanian, dan peraturan menteri perdagangan.
"Indonesia berharap AS dapat menutup gugatan isu produk pertanian," kata Zulkifli.
Sebagai informasi, total perdagangan Indonesia dan AS pada Januari hingga Juni 2023 mencapai US$17,18 miliar. Sementara total perdagangan Indonesia-AS sepanjang 2022 lalu senilai US$39,8 miliar, dengan nilai ekspor Indonesia ke AS US$28,18 miliar serta nilai impor Indonesia dari AS US$11,61 miliar. Pada 2022, Indonesia surplus neraca perdagangan senilai US$16,67 miliar terhadap AS.
Produk ekspor utama Indonesia ke AS adalah minyak sawit, alas kaki kulit, alas kaki bahan kain, ban, dan krutesea. Sedangkan impor utama Indonesia dari AS adalah kedelai, residu pati, susu dan krim, kapas, serta tepung. (sap)