Ilustrasi.
CANBERRA, DDTCNews—Pemerintah Australia tengah menyusun paket stimulus ekonomi berupa insentif pajak (investment allowance), bantuan keuangan bagi pensiunan dan UMKM guna menghadapi efek virus Corona terhadap perekonomian.
Bendahara Australia Josh Frydenberg mengatakan geliat ekonomi Australia saat ini juga terpengaruh virus Corona. Tak ayal, lanjutnya, Australia membutuhkan stimulus untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
“Insentif pajak adalah sesuatu yang diminta komunitas bisnis, dan Anda melihat di luar negeri beberapa negara juga telah mengambil kebijakan fiskal yang mencakup dukungan untuk bisnis dan investasi,” kata Frydenberg, di Australia, Tabu (4/3/2020).
Frydenberg berharap stimulus dapat membuat dunia usaha melewati guncangan ekonomi akibat virus corona. Bahkan, jika memungkinan ekonomi Australia menjadi lebih kuat setelah berhasil melewati kondisi genting ini.
Paket stimulus diproyeksikan rampung dalam waktu dekat mengingat para ekonom telah memperingatkan adanya risiko resesi. Adapun pertumbuhan ekonomi Australia pada akhir Desember mencapai 0,5%.
Kepala Ekonom Oxford Economics Sarah Hunter mengatakan pertumbuhan ekonomi 0,5% merupakan hasil yang cukup baik. Meski begitu, pertumbuhan ekonomi ke depan tetap masih terbuka.
“Pada akhir tahun lalu, saya mengatakan kemungkinan resesi sangat rendah. Tetapi saat ini semuanya berubah dan kami baru saja mendapatkan beberapa poin data untuk mendapatkan gambaran tentang ukuran guncangan itu,” tutur Hunter.
Seiring dengan efek Corona, Hunter menilai rantai pasokan akan menjadi sumber persoalan. Untuk itu, dia menekankan stimulus pemerintah untuk menjaga rantai pasok, dan pemerintah diharapkan segera bertindak cepat.
“Misal, pemangkasan pajak untuk rumah tangga demi mendorong daya beli. Lalu, insentif pajak untuk UKM juga bisa segara diberikan, daripada menunggu sampai akhir tahun fiskal,” jelas Hunter, seperti dilansir Guardian. (rig)