PEREKONOMIAN INDONESIA

Dunia Hadapi Tren Pelemahan, Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Tumbuh 5,3%

Dian Kurniati | Rabu, 26 Oktober 2022 | 17:15 WIB
Dunia Hadapi Tren Pelemahan, Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Tumbuh 5,3%

Menteri Keuangan Sri Mulyani. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai ekonomi Indonesia tergolong tangguh di tengah tren pelemahan ekonomi global.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan berkisar 5,0% hingga 5,3%. Menurutnya, kinerja ekonomi sejauh ini masih menunjukkan tren pemulihan dari pandemi Covid-19.

"Momentum pemulihan ekonomi Indonesia cukup baik. Pertumbuhan ekonomi kita tahun ini diperkirakan masih cukup kuat," katanya, Rabu (26/10/2022).

Baca Juga:
Banyak Insentif, Menkeu Harap Ekosistem Kendaraan Listrik Terbentuk

Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2022 diperkirakan bisa mencapai 5,5% ke atas. Sementara untuk kuartal IV/2022, masih perlu diwaspadai seiring dengan tren pelemahan ekonomi dunia.

Dia memaparkan konsumsi rumah tangga diperkirakan masih akan relatif stabil hingga akhir tahun. Kemudian, kinerja ekspor juga masih akan kuat dan dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Di sisi lain, aktivitas produksi pada kuartal III/2022 menunjukkan konsistensi ekonomi, misalnya PMI Manufaktur yang naik dari 51,7 pada Agustus 2022 menjadi 53,7 pada September 2022. Ekspor juga masih kuat sehingga neraca perdagangan terus mencatatkan surplus hingga September 2022.

Baca Juga:
Begini Analisis BKF Soal Pertumbuhan Ekonomi hingga Akhir Tahun

Sri Mulyani menyebut risiko sedang bergeser dari pandemi Covid-19 menjadi gejolak ekonomi dunia sehingga harus diwaspadai. Menurutnya, dunia sedang menghadapi gejolak ekonomi akibat inflasi yang melonjak, pengetatan likuiditas dan kenaikan suku bunga, potensi krisis utang global, serta potensi stagflasi.

Kondisi ini membuat sejumlah negara maju memilih langkah pengetatan likuiditas dan menaikkan suku bunga, yang pada akhirnya dapat menimbulkan volatilitas pasar keuangan global, arus keluar modal, serta pelemahan nilai tukar dan lonjakan biaya utang.

Dia menambahkan pemulihan ekonomi dunia masih akan menantang pada tahun depan. Adapun pada APBN 2023, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,3%.

"Tahun depan, Indonesia juga diperkirakan masih bisa menjaga pertumbuhan ekonominya [meski] mungkin tekanan akan muncul bertubi-tubi," ujarnya. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 12 Mei 2024 | 12:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Banyak Insentif, Menkeu Harap Ekosistem Kendaraan Listrik Terbentuk

Sabtu, 11 Mei 2024 | 09:00 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL

Begini Analisis BKF Soal Pertumbuhan Ekonomi hingga Akhir Tahun

BERITA PILIHAN
Minggu, 12 Mei 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pengujian Pemeriksaan Kantor Bisa Diperpanjang, Ini Beberapa Alasannya

Minggu, 12 Mei 2024 | 14:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tahapan Registrasi NPWP Sampai ‘Verifikasi’, NPWP Sudah Bisa Dipakai

Minggu, 12 Mei 2024 | 13:00 WIB KABUPATEN CIAMIS

Hanya 3 Bulan, Pemkab Ciamis Beri Penghapusan Denda PBB-P2

Minggu, 12 Mei 2024 | 12:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Banyak Insentif, Menkeu Harap Ekosistem Kendaraan Listrik Terbentuk

Minggu, 12 Mei 2024 | 12:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Lakukan Penyelundupan di Bidang Impor, Bisa Kena Penjara 1 - 10 Tahun

Minggu, 12 Mei 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Pengiriman Peti Jenazah Kena Pajak? Ternyata Begini Aturannya

Minggu, 12 Mei 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Batas Waktu Pembayaran Pelaporan SPT Masa PPN dan PPnBM

Minggu, 12 Mei 2024 | 09:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

DJP Terbitkan Surat Tagihan Pajak untuk WP dalam Dafnom Ini