MESIR

Duh, Kepala Otoritas Pajak Ditangkap Karena Terima Suap

Nora Galuh Candra Asmarani
Senin, 06 Januari 2020 | 15.12 WIB
Duh, Kepala Otoritas Pajak Ditangkap Karena Terima Suap

Abdel Azim Hussein. (foto: tkbsen.in)

KAIRO, DDTCNews – Abdel Azim Hussein, Kepala Otoritas Pajak Mesir (Egyptian Tax Authority/ETA) telah ditangkap atas tuduhan menerima suap.

Kantor Kejaksaan Umum Mesir mengatakan Hussein terbukti menerima uang dan hadiah sebagai suap melalui pemantauan percakapan telepon. Selain itu, Hussein juga terbukti menerima suap dalam pertemuannya dengan beberapa akuntan.

“Terbukti melalui panggilan telepon dan pertemuan yang direkam bahwa dia menerima uang dan hadiah sebagai suap,” demikian pernyataan Kejaksaan Umum Mesir, Sabtu (4/1/2020).

Pernyataan itu tidak memberikan rincian kronologis kasus. Namun demikian, kantor berita negara, MENA, mengabarkan Hussein telah menerima suap dari beberapa akuntan sewaan yang berurusan dengan otoritas pajak.

Adapun bukti yang menguatkan dugaan suap Hussein diketahui dari hasil penyelidikan dari State Security Prosecution. Penyelidikan tersebut dilakukan atas mandat dari Jaksa Utama Mesir Hamada al-Sawi.

Penyelidikan ini berujung dengan penangkapan Hussein oleh Administrative Control Authority (ACA). Penangkapan dilakukan lantaran Hussein dicurigai menerima suap untuk mengizinkan masuknya barang terlarang ke negara tersebut.

Untuk mengisi kekosongan jabatan, Kementerian Keuangan menunjuk Wakil Direktur ETA Reda Abdul Kader untuk menggantikan Hussein. Kemenkeu juga menegaskan tidak ada pihak yang kebal hukum dan dapat menutupi kasus korupsi.

"Tidak ada orang di kebal hukum dan tidak ada yang bisa menutupi korupsi,” tegas Kemenkeu.

Selain itu, Mesir telah melakukan upaya penting dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan pendapatan pajak dan mengekang penggelapan pajak. Hal itu dilakukan dengan memperketat regulasi dan kampanye publik untuk mendorong kepatuhan wajib pajak.

Namun, protes antipemerintah sempat meletus pada September 2019. Protes dilayangkan lantaran adanya program penghematan ekonomi yang berlebihan, tuduhan korupsi, serta pemborosan dana oleh Presiden Abdel Fattah al-Sisi.

Presiden Sisi membantah tuduhan tersebut. Sebaliknya, seperti dilansir egypttoday.com, dia menegaskan selalu menerapkan langkah tegas dalam lembaga pemerintah untuk menindak pelanggaran apa pun. Dia juga memuji peran ACA dalam membantu pemberantasan korupsi. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.