Wakil Rektor I IBI KKG M. Budi Widiyo Iryanto (kiri) bersama Partner DDTC Research and Training Services B. Bawono Kristiaji setelah menandatangani perjanjian kerja sama. (Foto: DDTCNews)
JAKARTA, DDTCNews – Kerja sama dengan dunia pendidikan terus dilakukan DDTC untuk memajukan bidang perpajakan. Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kwik Kian Gie menjadi lembaga pendidikan tinggi terbaru yang menjalin kerja sama dengan DDTC.
Kerja sama dan sinergi tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama atau nota kesepahaman (MoU) antara DDTC dan IBI KKG. Perjanjian kerja sama dilakukan secara simbolis antara Partner DDTC Research and Training Services B. Bawono Kristiaji dengan Wakil Rektor I Bidang Akademik M. Budi Widiyo Iryanto.
Wakil Rektor I IBI KKG M. Budi Widiyo Iryanto menyambut baik kerja sama dilakukan dengan DDTC. Kerja sama tersebut diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan kapasitas dari peserta didik dan pengajar di lingkungan kampus.
“Dengan MoU ini, kami sangat berharap adanya edukasi dan wawasan terkait perkembangan di luar kampus soal perpajakan. Kerja sama ini penting terlebih di era revolusi industri 4.0 kami harus terus update pengetahuan civitas akademika kami,” katanya di Kampus IBB Kwik Kian Gie, Rabu (19/6/2019).
Menurutnya, kerja sama dengan praktisi perpajakan seperti DDTC merupakan langkah strategis. Pasalnya, mahasiswa IBI Kwik Kian Gie, terutama yang fokus kepada akuntansi perpajakan memerlukan pengalaman praktik sebelum menuntaskan proses pendidikan.
Tidak hanya bagi mahasiswa, kerja sama ini juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pengajar. Kolaborasi dalam kegiatan penelitian menjadi penekanan terkait sinergi antara DDTC dan IBI Kwik Kian Gie.
“Selain kuliah umum dan seminar, para dosen kami harapkan melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan kerja sama dengan DDTC. Dengan demikian, hasil penelitian tersebut bisa masuk dalam bahan pembelajaran bagi mahasiswa,” ungkapnya.
Partner Research and Training Services DDTC B. Bawono Kristiaji menyatakan antusiasnya menyambut kerja sama dengan IBI Kwik Kian Gie. Tindak lanjut dari MoU ini akan dimplementasikan melalui berbagai kegiatan, mulai dari akses magang bagi mahasiswa IBI Kwik Kian Gie hingga peluang kolaborasi dalam kegiatan penelitian terkait perpajakan.
Apalagi, DDTC telah secara konsisten mengadakan ‘DDTC Executive Internship Program’. Program ini diadakan sebanyak 4 gelombang setiap tahun (triwulanan). Masa magang minimum selama 2,5 bulan, yang terbagi atas 2 minggu orientasi dan 8 minggu penempatan.
“Kami sangat menyambut baik kerja sama dengan lembaga pendidikan seperti IBB Kwik Kian Gie karena kami percaya kampus merupakan garda terdepan sebagai agen perubahan dan perbaikan. Kami mengharapkan sekali bahwa kerja sama ini bisa ditindaklanjuti dengan mahasiswa dari kampus yang telah berkerja sama mendapat prioritas untuk kesempatan magang dan juga diangkat menjadi staf,” jelasnya.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ini menambah deretan perguruan tinggi yang sudah berkolaborasi dengan DDTC. Sebelum IBI Kwik Kian Gie, tercatat ada 13 perguruan tinggi di Indonesia yang telah memiliki perjanjian kerja sama pendidikan dengan DDTC. Ketiga belas perguruan tinggi itu adalah Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, dan Universitas Diponegoro.
Selanjutnya, ada Universitas Kristen Petra, Institut STIAMI, Universitas Sebelas Maret, Universitas Brawijaya, STHI Jentera, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Muhammadiyah Sukabumi, YKPN Yogyakarta, dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN).
Setelah penandatanganan perjanjian kerja sama, acara dilanjutkan dengan kuliah umum yang menghadirkan pembicara utama B. Bawono Kristiaji. Adapun tema yang diangkat adalah 'Dampak Digitalisasi Terhadap Sektor Pajak'. (kaw)