KABUPATEN SEKADAU

Capaian Penerimaan Baru 30% dari Target

Redaksi DDTCNews | Rabu, 29 Juni 2016 | 10:33 WIB
Capaian Penerimaan Baru 30% dari Target

SEKADAU, DDTCNews — Penerimaan pajak Kabupaten Sekadau, Pontianak, Kalimantan Barat selama paruh tahun pertama di tahun 2016 ini masih berada di kisaran 30% atau sekitar Rp13 miliar dari target yang dipatok Rp43 miliar.

Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Sekadau Zakria Umar mengatakan sebenarnya dirinya menargetkan penerimaan pajak hingga akhir paruh tahun pertama ini bisa menembus 40%, namun sampai saat ini belum ada progres yang berarti.

“Kami akan mengupayakan penagihan pajak kepada sejumlah wajib pajak yang belum membayar pajaknya, terutama dari sektor pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) dan pajak restoran,” jelasnya.

Baca Juga:
Bentuk UN Tax Convention, G-7 Ungkap Pentingnya Konsensus dalam Pajak

Selama ini pemungutan PBB-P2 memang masih menemui beberapa kendala seperti data subjek pajak dan objek pajak yang tidak valid, nilai jual objek pajak (NJOP) yang sudah tidak relevan, dan masalah distribusi surat pemberitahuan pajak terutang (SPPT).

Zakria mengaku pihaknya akan melakukan pengecekan lokasi dengan mendatangi objek pajak secara langsung guna memperbarui data. “Akibat masalah ini banyak wajib pajak yang tidak mau membayar PBB-P2,” tutur Zakria.

Kendati demikian, pada Mei 2016 lalu antrean di loket pelayanan PBB-P2 Dispenda Sekadau sempat mengalami lonjakan bahkan hingga overload lantaran banyak WP yang hendak membayar tunggakan PBB-P2 sekaligus dendanya.

Baca Juga:
Wah! Ada Hadiah Umrah Gratis untuk Wajib Pajak yang Taat di Daerah Ini

Namun, fenomena ini ternyata belum mampu mendongkrak penerimaan PBB-P2 secara signifikan. Tahun 2016 ini Dispenda Sakadau menargetkan penerimaan PBB-P2 sebesar Rp25 miliar, sedangkan realisasi penerimaannya pada kuartal I lalu sebesar 16% atau Rp4 miliar.

Zakria menambahkan, seperti dilansir tribunpotianak.co.id, dirinya akan menggali penerimaan dari pajak restoran yang dinilai cukup potensial lantaran belakangan ini banyak rumah makan dan reston yang bermunculan seiring dengan perkembangan Kabupaten Sekadau. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 18 April 2024 | 13:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Bentuk UN Tax Convention, G-7 Ungkap Pentingnya Konsensus dalam Pajak

Kamis, 18 April 2024 | 10:05 WIB KABUPATEN SUKABUMI

Wah! Ada Hadiah Umrah Gratis untuk Wajib Pajak yang Taat di Daerah Ini

Selasa, 16 April 2024 | 18:00 WIB KABUPATEN SUKOHARJO

Banyak Data Tak Valid, Pemda Ini Kesulitan Tagih Tunggakan PBB-P2

Senin, 15 April 2024 | 08:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Begini Sikap Pemerintah Indonesia Terkait Konflik Iran-Israel

BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 07:30 WIB LITERATUR PAJAK

Sambut Hari Kartini, DDTC Hadirkan Diskon untuk Perempuan Indonesia

Kamis, 18 April 2024 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Antisipasi Dampak Iran-Israel, Airlangga: Masih Tunggu Perkembangan

Kamis, 18 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Salah Lapor SPT Tahunan? DJP: Tenang, Masih Bisa Pembetulan

Kamis, 18 April 2024 | 16:50 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Salah Input Kode Akun Pajak dan Sudah Pembayaran, Ini Saran DJP

Kamis, 18 April 2024 | 16:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ada Transaksi Afiliasi, SPT Tahunan Wajib Dilampiri Ikhtisar TP Doc

Kamis, 18 April 2024 | 15:37 WIB PENERIMAAN PAJAK

Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

Kamis, 18 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesehatan APBN, Bagaimana Cara Optimalkan Penerimaan Negara?

Kamis, 18 April 2024 | 15:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat Surat Pernyataan Wajib Pajak Non-Efektif

Kamis, 18 April 2024 | 14:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Susun RKP, Ekonomi Ditarget Tumbuh 5,3 - 5,6 Persen pada Tahun Depan

Kamis, 18 April 2024 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PERINDUSTRIAN

Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Timur Tengah Terhadap Industri