KEBIJAKAN UTANG

BUMN Banyak Tarik Utang Asing di Tengah Pandemi

Muhamad Wildan | Kamis, 20 Agustus 2020 | 16:01 WIB
BUMN Banyak Tarik Utang Asing di Tengah Pandemi

Ilustrasi. (Foto: DDTCNews)

JAKARTA, DDTCNews - Statistik Utang Luar Negeri Indonesia yang baru saja dipublikasikan oleh Bank Indonesia (BI) pekan lalu menunjukkan badan usaha luar negeri (BUMN) nonkeuangan paling banyak menarik utang di tengah pandemi Covid-19 dibandingkan sektor swasta lainnya.

Per Juni 2020, posisi utang luar negeri (ULN) BUMN nonkeuangan tercatat mencapai US$46,99 miliar, meningkat dibandingkan masa awal pandemi yakni Maret 2020 yang baru sebesar US$42,68 miliar.

Adapun posisi ULN sektor swasta nonkeuangan sendiri cenderung meningkat dari dari US$157,69 miliar menjadi US$162,96 miliar pada periode Maret 2020 hingga Juni 2020. Dengan ini, nampak bahwa BUMN menjadi kontributor utama peningkatan posisi ULN sektor swasta nonkeuangan.

Baca Juga:
Utang Luar Negeri Indonesia Menyusut Tipis Jadi 405,7 Miliar Dolar AS

"ULN swasta akhir kuartal/II 2020 tumbuh 8,2% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan kuartal sebelumnya 4,7% (yoy). Hal ini disebabkan meningkatnya ULN perusahaan bukan lembaga keuangan, sedangkan ULN lembaga keuangan kontraksi," tulis BI dalam keterangannya, Selasa (18/8/2020).

Untuk BUMN lembaga keuangan baik bank, BI mencatat peningkatan posisi ULN dari kedua jenis BUMN tidak mengalami peningkatan yang drastis sebagaimana yang terjadi pada BUMN nonkeuangan.

Peningkatan ULN BUMN perbankan dari Maret 2020 ke Juni 2020 hanya dari US$7,72 miliar pada Maret 2020 menjadi US$8,08 miliar pada Juni 2020. ULN BUMN lembaga keuangan bukan bank justru menurun dari US$3,83 miliar pada Maret 2020 menjadi US$3,52 miliar pada Juni 2020.

Baca Juga:
Posisi Utang Pemerintah Capai Rp8.144,69 Triliun pada Akhir 2023

Secara keseluruhan, posisi ULN swasta pada Juni 2020 tercatat mencapai US$209,3 miliar, lebih tinggi dari ULN sektor publik yakni pemerintah dan bank sentral sebesar US$199,3 miliar.

Posisi ULN Indonesia secara total pada Juni 2020 mencapai US$408,6 miliar yang menurut BI disebabkan transaksi penarikan neto ULN baik oleh swasta maupun pemerintah serta akibat penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berkontribusi pada peningkatan nilai ULN rupiah. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 15 Maret 2024 | 14:45 WIB KINERJA MONETER

Utang Luar Negeri Indonesia Menyusut Tipis Jadi 405,7 Miliar Dolar AS

Kamis, 18 Januari 2024 | 14:37 WIB KINERJA FISKAL

Posisi Utang Pemerintah Capai Rp8.144,69 Triliun pada Akhir 2023

Senin, 15 Januari 2024 | 14:45 WIB KINERJA FISKAL

Utang Luar Negeri RI Naik Lagi Jadi Rp6.231,5 Triliun di November 2023

BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Jumat, 26 April 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan

Jumat, 26 April 2024 | 14:37 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Juknis Penghapusan Piutang Bea Cukai, Download Aturannya di Sini

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track

Jumat, 26 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Korporasi Lakukan Tindak Pidana Pajak, Uang Rp 12 Miliar Disita Negara

Jumat, 26 April 2024 | 13:39 WIB PENERIMAAN PAJAK

Efek Harga Komoditas, PPh Badan Terkontraksi 29,8% di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 13:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tinggal 4 Hari, DJP: WP Badan Jangan Sampai Telat Lapor SPT Tahunan

Jumat, 26 April 2024 | 13:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pengajuan Perpanjangan SPT Tahunan, DJP: Tak Dibatasi Alasan Tertentu

Jumat, 26 April 2024 | 12:00 WIB PROVINSI GORONTALO

Tarif Pajak Daerah Terbaru di Gorontalo, Simak Daftarnya