JAKARTA, DDTCNews — Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memperkirakan tingkat inflasi semester II tahun 2016 akan relatif stabil, meski sejumlah kalangan menilai defisit anggaran yang tengah terjadi saat ini cukup besar.
Menkeu mengatakan berdasarkan realisasi terkini, laju inflasi semester II diprediksi akan bertengger di kisaran 4% (year-on-year/yoy). Sementara, tingkat inflasi sepanjang tahun 2016 diperkirakan sekitar 4% atau 5,2% sesuai dengan asumsi dalam anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBNP) 2016.
“Rata-rata nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2016 diperkirakan akan stabil berada di kisaran Rp13.500 per dollar AS atau sesuai dengan asumsi dalam APBNP 2016,” kata Menkeu seperti dikutip laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
Menkeu optimis inflasi yang relatif stabil akan memberikan dampak langsung bagi masyarakat, terutama menjaga daya beli masyarakat dan mendorong konsumsi rumah tangga.
Dari sisi perdagangan internasional Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menggenjot ekspor produk bernilai tambah tinggi lantaran aktivitas perdagangan internasional saat ini sedang melesu.
Menkeu menambahkan realisasi anggaran semester II akan membaik seiring adanya sentimen positif dari pelaksanaan tax amnesty yang diperkirakan mampu menarik lebih banyak dana investasi melalui repatriasi.
Selain itu, menurut Menkeu belanja infrastruktur dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) akan menopang pertumbuhan ekonomi semester II tahun ini hingga mencapai 5,3%.
“Saya harap belanja infrastruktur itu akan menjadi stimulus sektor swasta untuk lebih berperan aktif meningkatkan kinerja investasi,” tambah Menkeu. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.