Suasana pengeboran terowongan pada proyek pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (27/5/2020). PT Kereta Cepat Indonesia China mencatat, realisasi pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 48,3 persen dan ditargetkan akan mencapai 70 persen pada akhir 2020 mendatang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.
JAKARTA, DDTCNews—Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menterinya tetap melanjutkan berbagai proyek strategis nasional untuk mendorong pemulihan ekonomi pasca-pandemi virus Corona.
Jokowi menilai proyek strategis tersebut berperan penting untuk pemerataan dan penguatan ekonomi masyarakat. Misaln, program sertifikasi tanah, legalisasi lahan transmigrasi, reforma agraria, perhutanan sosial, serta peremajaan perkebunan rakyat.
“Saya minta diprioritaskan percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional yang berdampak langsung bagi penguatan ekonomi rakyat, dan pada pemulihan ekonomi nasional,” katanya, Jumat (29/5/2020).
Meski demikian, Jokowi mengingatkan bahwa pelaksanaan proyek strategis nasional tersebut tetaplah harus mengikuti protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan virus Corona.
Jokowi juga menginginkan semua hambatan dan sumbatan pelaksanaan proyek strategis nasional bisa segera diselesaikan. Menurutnya kebanyakan hambatan pengerjaan proyek masih berupa pembebasan lahan.
Di sisi lain, Presiden juga meminta usulan 245 proyek strategis nasional baru dikaji ulang. Pemerintah berencana memprioritaskan proyek yang memiliki daya ungkit besar terhadap pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
“Saya minta untuk betul-betul dilihat di lapangan, dihitung, dikalkulasi secara rinci mana yang direkomendasi dan mana yang tidak direkomendasi,” ujarnya.
Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merekomendasikan 89 proyek dari 245 usulan baru proyek strategis nasional. Menurutnya, 89 proyek tersebut memiliki dampak yang lebih besar.
“Proyek strategis nasional ini juga selaras dengan sektor lainnya, terutama pembangunan infrastruktur dengan kawasan industri, kawasan pertumbuhan ekonomi, kawasan wisata, dan proyek didistribusikan secara nasional,” tuturnya.
Airlangga menyebut 89 proyek senilai Rp1.422 triliun itu, terdiri dari 15 proyek jalan dan jembatan, lima proyek bandara, lima proyek kawasan industri sebesar, dan 13 proyek bendungan dan irigasi.
Ada pula satu proyek tanggul laut, satu program dan dua proyek smelter, 6 proyek kereta api, lima proyek pelabuhan, dua proyek penyediaan lahan pangan, 13 proyek kawasan perbatasan, 13 proyek energi, enam proyek air bersih, satu proyek pengolahan sampah, dan 3 proyek pengembangan teknologi. (rig)