BERITA TERKINI
JAKARTA, DDTCNews - Ketentuan pengecualian PPh atas natura berupa bingkisan makanan dan/atau minuman dalam rangka hari raya keagamaan, hanya berlaku untuk Idulfitri, Natal, Nyepi, Waisak, dan Imlek, sebagaimana diatur dalam PMK 66/2023.
Dalam beleid tersebut, natura berupa bingkisan makanan dan/atau minuman yang diberikan dalam rangka 5 hari raya keagamaan dimaksud dapat dikecualikan dari objek PPh sepanjang diberikan kepada seluruh pegawai.
“[Dikecualikan dari objek PPh berupa] bingkisan…dalam rangka hari besar keagamaan meliputi Hari Raya Idulfitri, Hari Raya Natal, Hari Suci Nyepi, Hari Raya Waisak, atau Tahun Baru Imlek yang diterima atau diperoleh seluruh pegawai,” bunyi lampiran A PMK 66/2023, dikutip pada Senin (15/12/2025).
Pemberi kerja diperbolehkan memberikan jenis bingkisan yang berbeda kepada tiap-tiap pegawai. Perbedaan tersebut tidak menghilangkan status pengecualian pajak sepanjang seluruh pegawai tetap menerima bingkisan dalam rangka hari raya keagamaan yang sama.
Contoh, saat Natal bingkisan yang diberikan kepada pegawai Nasrani dapat berupa kue khas Natal, sedangkan bingkisan kepada pegawai selain Nasrani berupa kue nastar.
Atas seluruh bingkisan tersebut dikecualikan dari objek PPh karena semua pegawai mendapatkan bingkisan dalam rangka Hari Raya Natal walaupun bingkisan yang diterima berbeda.
Lebih lanjut, apabila bingkisan diberikan kepada pegawai selain dalam rangka 5 hari keagamaan tersebut, misal Hari Raya Iduladha, pengecualian pajaknya harus memperhatikan jenis dan batasan nilai bingkisan sebagaimana diatur dalam Lampiran A Angka 2 PMK 66/2023.
Bingkisan yang diberikan di luar 5 hari raya keagamaan di atas hanya dapat dikecualikan dari objek PPh jika nilai keseluruhannya tidak melebihi Rp3 juta per pegawai dalam jangka waktu 1 tahun pajak. Jika lebih, pemberi kerja wajib memotong PPh atas selisih nilai yang melebihi Rp3 juta. (rig)
