PENERIMAAN PAJAK

Rapat dengan Komisi XI DPR, Sri Mulyani Buka Kinerja Penerimaan Pajak

Redaksi DDTCNews
Senin, 04 November 2019 | 16.45 WIB
Rapat dengan Komisi XI DPR, Sri Mulyani Buka Kinerja Penerimaan Pajak

Suasana rapat.

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan kinerja penerimaan pajak di hadapan Komisi XI DPR. Kinerja penerimaan pada hampir seluruh sektor ekonomi disebut masih tertekan.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu membuka data penerimaan hingga akhir September 2019 di hadapan Komisi XI DPR periode 2019-2024. Dari enam sektor ekonomi yang dipaparkan, sebanyak lima sektor mengalami perlambatan setoran pajak ke kas negara.

“Penerimaan pajak setiap sektor ekonomi mengalami pelemahan,” katanya di Ruang Rapat Komisi XI DPR, Senin (4/11/2019).

Realisasi penerimaan sektor usaha industri pengolahan hingga akhir September 2019 tercatat senilai Rp245,6 triliun. Realisasi penerimaan sektor tersebut menyumbang sekitar 29,2% dari total penerimaan pajak.

Kinerja sektor industri pengolahan mengalami tekanan dengan tumbuh negatif 3,2%. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, penerimaan sektor ini mampu tumbuh 11,7%. Restitusi yang meningkat 30,2% dan realisasi PPN dan PPh impor terkontraksi 7,2% disebut sebagai penyebab utama seretnya penerimaan dari sektor manufaktur.

Kemudian, realisasi penerimaan sektor perdagangan hingga akhir September 2019 sebesar Rp176, 2 triliun dan menyumbang 21% dari total penerimaan pajak. Sektor usaha ini hanya tumbuh 2,8%, jauh lebih rendah dari periode tahun lalu yang tumbuh 25,8%.

Selanjutnya, penerimaan dari sektor jasa keuangan dan asuransi mencapai Rp120, 6 triliun atau menyumbang 14,4% dari total penerimaan pajak. Hingga akhir September 2019, penerimaan sektor ini tumbuh 4,9% atau masih lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar 9,5%.

Setoran pajak dari sektor konstruksi dan real estate hingga akhir September 2019 tercatat senilai Rp56,2 triliun. Capain tersebut tumbuh negatif sebesar 1,2%. Padahal, pada September 2018, realisasi penerimaan mampu tumbuh 11,9%.

Realisasi penerimaan pajak dari sektor pertambangan menjadi jenis usaha yang paling tergerus setorannya ke kas negara. Hingga akhir September 2019, realisasi penerimaannya hanya Rp43,2 triliun atau terkontraksi 20,6%. Pada periode yang sama tahun lalu, penerimaan pajak sektor ini justru tumbuh hingga 69,9%.

“Dari sektor pertambangan dapat terlihat perusahaan mengalami tekanan dan revenue mereka menurun yang akhirnya membuat pembayaran pajak mereka turun," papar Sri Mulyani.

Adapun sektor usaha transportasi dan pergudangan menjadi satu-satunya jenis usaha yang masih megalami peningkatan penerimaan. Hingga akhir September 2019, setoran sektor ini mencapai Rp36, 3 triliun atau tumbuh 18,9% secara tahunan. Realisasi pertumbuhan sektor ini lebih tinggi dari tahun lalu yang mencapai 12,6%. Hingga saat ini, Kemenkeu belum merilis data terbaru APBN Kita. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.