Ilustrasi.
DUBLIN, DDTCNews – Biro statistik Irlandia (Central Statistics Office/CSO) menyebutkan kinerja ekspor yang moncer pada 2020 mampu menopang penerimaan pajak.
Berdasarkan pada data CSO, kinerja ekspor Irlandia tercatat mengalami pertumbuhan 5,4% pada masa pandemi Covid-19 2020. Kinerja tersebut membuat nilai ekspor mencapai rekor baru yang hampir menyentuh €161 miliar.
Ekspor yang tetap tumbuh positif pada tahun lalu pada gilirannya membuat penerimaan negara dari pajak penghasilan (PPh) perusahaan ikut naik. Alhasil, penerimaan PPh badan yang tumbuh positif mampu mengkompensasi penurunan pajak pertambahan nilai (PPN).
"Profitabilitas perusahaan multinasional yang meningkat mampu mengimbangi besarnya penurunan penerimaan PPN dalam belanja perpajakan," tulis laporan CSO, dikutip pada Selasa (16/2/2021).
CSO menjabarkan angka ekspor Irlandia pada 2019 mencapai €152,5 miliar. Kenaikan kinerja ekspor menjadi €160,8 miliar pada tahun lalu didorong pertumbuhan penjualan perusahaan farmasi dan peralatan medis.
Nilai ekspor produk medis dan farmasi pada tahun lalu mencapai €62 miliar sekaligus menyumbang 40% total nilai ekspor Irlandia pada 2020. Nilai ekspor produk medis dan farmasi mengalami pertumbuhan sebesar 25%. Sementara itu, ekspor bahan baku kimia naik 19% dibandingkan kinerja 2019. Dua komoditas tersebut mayoritas di ekspor ke negara Uni Eropa seperti Jerman dan Belgia.
Nilai ekspor Irlandia ke Belgia pada tahun lalu mencapai €17,9 miliar. Ekspor ke Jerman tercatat senilai €17,5 miliar. Total ekspor Irlandia ke blok Uni Eropa, termasuk Inggris, pada tahun lalu mencapai €63,8 miliar. Sementara ekspor ke Amerika Serikat pada 2020 mencapai €49,8 miliar.
"Ekspor ke Inggris menyumbang 8% dari total ekspor tahun lalu dan menjadi tujuan ekspor penting karena komoditas ekspor berupa produk pertanian yang [berasal dari sektor] padat karya," jelas CSO seperti dilansir irishexaminer.com. (kaw)