SUKABUMI, DDTCNews – Pemerintah Kota Sukabumi berhasil mengumpulkan pajak daerah sepanjang semester I 2018 mencapai Rp25,5 miliar atau 70,95% dari target sepanjang tahun sebesar Rp35,94 miliar.
Kabid Pendataan dan Penetapan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Rakhman Gania Kusuma mengatakan sisa target penerimaan pajak daerah pada semester II hanya berkisar Rp10,45 miliar. Tingginya kontribusi bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) berperan besar dalam realisasi semester I 2018.
“Realisasi pajak daerah semester I 2018 mencapai 70,94% dari target. Ke depannya akan ada perubahan anggaran yang akan meningkatkan target seluruh pajak daerah dengan peningkatan mencapai 10% pada masing-masing sektor,” katanya di BPKD Sukabumi, Kamis (26/7).
Untuk mengejar penerimaan pajak daerah pada semester II 2018 atas rencana peningkatan target tersebut, BPKD kota Sukabumi akan menerapkan serangkaian strategi agar penerimaan pajak daerah pada semester II bisa semakin kuat.
Strategi yang akan diterapkan pada semester II 2018 yaitu upaya penggalian potensi pajak daerah yang selama ini belum tergali. Kemudian upaya memanfaatkan teknologi dan informasi juga akan dilakukan pada semester II ini.
BPKD kota Sukabumi juga akan semakin menggencarkan sosialisasi pajak daerah kepada seluruh wajib pajak setempat. Sosialisasi itu berkaitan dengan tersedianya sistem pajak online yang mempermudah warga dalam menyetor pajak daerah.
Sementara itu, pajak daerah yang sudah terkumpul pada semester I 2018 meliputi BPHTB yang mencapai Rp9,95 miliar 124,43% dari target Rp8 miliar; pajak penerangan jalan Rp4,93 miliar atau 61,64% dari target Rp8 miliar; serta pajak restorang Rp4,36 miliar atau 61,43% dari target Rp7,1 miliar.
Kemudian penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB) mencapai Rp3,52 miliar atau 43% dari target Rp8,2 miliar; pajak hotel Rp1,33 miliar atau 52,49% dari target Rp2,55 miliar; pajak reklame Rp716,68 juta atau 87,40% dari target Rp820 juta.
Adapun penerimaan pajak hiburan mencapai Rp400 juta atau 50% dari target Rp800 juta; pajak parkir Rp59,4% dari target Rp330 juta; dan pajak air bawah tanah yang hanya mencapai Rp76,32 juta atau 53% dari target Rp144 juta. (Gfa/Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.