Ilustrasi.
WASHINGTON D.C., DDTCNews – Pemerintah Amerika Serikat (AS) optimistis krisis geopolitik di Ukraina tidak akan memperlambat proses implementasi solusi dua pilar yang diusung Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Penasihat Menteri Keuangan AS Bidang Perpajakan Rebecca Kysar mengatakan konsensus politik sudah tercapai pada Oktober 2021. Meski situasi geopolitik kala itu berbeda dengan kondisi saat ini, komitmen untuk menerapkan hasil konsensus masih tinggi.
"Proses implementasi konsensus global di bidang perpajakan sudah berjalan jauh. Krisis di Ukraina tidak akan menggagalkan rencana tersebut," katanya seperti dikutip dari Tax Notes International, Senin (28/3/2022).
Kysar juga optimistis AS dapat menyelaraskan rezim global intangible low-taxed income (GILTI) dengan Pilar 2: Global Anti Base Erosion (GloBE) secara tepat waktu.
Menurutnya, adopsi pajak minimum global Pilar 2 bukanlah klausul yang menjadi perdebatan dalam rencana reformasi pajak yang diusulkan oleh Presiden AS Joe Biden kepada Kongres AS.
Untuk diketahui, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) tercatat telah melarang Rusia dan Belarusia untuk berpartisipasi dalam badan dan kegiatan yang diselenggarakan oleh OECD.
Hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai status Rusia dan Belarusia pada Inclusive Framework. Rusia dan Belarusia juga masih belum dilarang berpartisipasi pada Global Forum.
Meski demikian, Inggris telah memutuskan untuk tidak lagi mempertukarkan data dan informasi perpajakan dengan Rusia dan Belarusia. (rig)