UNI EROPA

AS Kenakan Bea Masuk 25 Persen atas Baja, Uni Eropa Siapkan Balasan

Muhamad Wildan
Rabu, 12 Februari 2025 | 14.37 WIB
AS Kenakan Bea Masuk 25 Persen atas Baja, Uni Eropa Siapkan Balasan

Ilustrasi. (foto: mladiinfo.eu)

BRUSSELS, DDTCNews - Uni Eropa akan menyiapkan strategi retaliasi dalam rangka merespons penetapan bea masuk sebesar 25% atas impor baja dan aluminium oleh Amerika Serikat (AS).

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan kebijakan akan disiapkan dalam rangka melindungi kepentingan ekonomi Eropa serta memberikan perlindungan kepada pekerja, bisnis, dan konsumen Eropa.

"Bea masuk yang tidak dapat dibenarkan terhadap Uni Eropa tidaklah bisa dibiarkan begitu saja. Bea masuk ini akan memicu tindakan balasan yang tegas dan proporsional," ujar von der Leyen, dikutip Rabu (12/2/2025).

Uni Eropa berpandangan pengenaan bea masuk atas produk-produknya adalah kebijakan yang kontraproduktif. Pasalnya, pemberlakuan bea masuk akan mengganggu rantai produksi di Uni Eropa dan AS.

Dengan mengenakan bea masuk, AS justru menambah beban pajak yang harus ditanggung oleh warganya sendiri. Bukannya mendorong pertumbuhan ekonomi, bea masuk akan meningkatkan biaya yang harus ditanggung pelaku usaha dan mendorong inflasi.

"Bea masuk juga meningkatkan ketidakpastian ekonomi serta mengganggu efisiensi dan integrasi pasar global," tulis Uni Eropa dalam keterangan resmi yang terpisah.

Sebagai informasi, Presiden AS Donald Trump baru saja memberlakukan bea masuk atas impor baja dan aluminium. Bea masuk tersebut dikenakan atas impor baja dan aluminium dari negara manapun tanpa terkecuali.

Menurutnya, bea masuk adalah instrumen yang diperlukan agar perusahaan terdorong untuk memindahkan pabriknya ke AS. "Negara kita membutuhkan baja dan aluminium untuk diproduksi di AS, bukan di negara lain. AS terus harus berproduksi dalam rangka melindungi masa depannya," ujar Trump.

Tak hanya itu, Trump juga menggunakan bea masuk sebagai instrumen guna menekan negara lain untuk melaksanakan kebijakan tertentu yang sejalan dengan kepentingan AS.

Misal, Trump sebelumnya sempat berencana untuk mengenakan bea masuk sebesar 25% atas seluruh barang impor dari Kanada dan Meksiko. Kanada dan Meksiko menjadi target penerapan bea masuk karena kedua negara tersebut dituding membiarkan narkotika bernama fentanyl masuk ke AS.

AS awalnya berencana untuk menerapkan bea masuk atas seluruh barang Kanada dan Meksiko mulai 1 Februari 2025. Namun, penerapan bea masuk tersebut ditunda selama 1 bulan karena Kanada dan Meksiko dianggap telah mengambil langkah untuk mencegah masuknya fentanyl ke AS. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.