SURVEI EKONOMI BI:

Triwulan I, Dunia Usaha Tumbuh Tapi Pasar Tenaga Kerja Masih Loyo

Redaksi DDTCNews | Kamis, 12 April 2018 | 15:11 WIB
Triwulan I, Dunia Usaha Tumbuh Tapi Pasar Tenaga Kerja Masih Loyo

JAKARTA, DDTCNews – Geliat dunia usaha mulai menunjukan tanda perbaikan. Hal ini tercermin dalam survei Bank Indonesia (BI)terkini terkait kegiatan dunia usaha.

Namun progres pada triwulan pertama tahun 2018 ini tidak diikuti oleh kondisi pasar tenaga. Di mana masih terjadi kontraksi meski ada perbaikan dari triwulan terakhir tahun 2017.

"Tenaga kerja belum terlalu menggembirakan. Tapi ada perbaikan dibandingkan triwulan 4. Penggunaan tenaga kerja masih terjadi kontraksi dan diprediksi baru meningkat di triwulan II," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Statistik BI, Yati Kurniati, Kamis (12/4).

Baca Juga:
Parkir DHE SDA di Dalam Negeri, Kepatuhan Eksportir sudah 93-95 Persen

Dia menjabarkan penggunaan tenaga kerja meningkat dari sebelumnya yang terkontraksi sebesar 0,89% pada kuartal IV-2017. Kemudian di kuartal I-2018 masih terjadi kontraksi meski tidak sedalam triwulan sebelumnya yakni sebesar 0,88%.

"Peningkatan jumlah tenaga kerja terutama terjadi pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan dengan SBT 0,81%. Responden menyampaikam bahwa peningkatan penggunaan tenaga kerja tersebut seiring dengan peningkatan volume produksi" jelasnya.

Sementara itu, peningkatan kegiatan usaha terjadi terutama di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 2,43% , dan sektor keuangan, real estate, maupun jasa perusahaan dengan SBT sebesar 2,62%.

Baca Juga:
Antisipasi Risiko Global, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

"Demikian juga dengan kinerja sektor industri pengolahan, terindikasi meningkat pada kuartal I-2018 mencapai 2,17% dibanding kuartal IV-2017 yang kontraksi 0,12%," ujar Yati.

Survei rutin BI ini melibatkan 3.200 perusahaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan omzet perusahaan minimal Rp 2,5 miliar per tahun dan memilikk jumlah tenaga kerja lebih dari 20 orang. Adapun metodologi survei dengan mengajukan beberapa kuesioner ke perusahaan tersebut. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 25 April 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN MONETER

Parkir DHE SDA di Dalam Negeri, Kepatuhan Eksportir sudah 93-95 Persen

Rabu, 24 April 2024 | 15:14 WIB KEBIJAKAN MONETER

Antisipasi Risiko Global, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Senin, 22 April 2024 | 14:05 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Beberkan Tantangan Indonesia Naikkan Peringkat Kredit

Minggu, 21 April 2024 | 16:30 WIB SE-2/PJ/2024

WP Harus Setor PPh atas Diskonto Surat Berharga BI secara Mandiri

BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Jumat, 26 April 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan

Jumat, 26 April 2024 | 14:37 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Juknis Penghapusan Piutang Bea Cukai, Download Aturannya di Sini

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track

Jumat, 26 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Korporasi Lakukan Tindak Pidana Pajak, Uang Rp 12 Miliar Disita Negara