KEBIJAKAN PEMERINTAH

Tensi Geopolitik Meningkat, Sistem Keuangan Indonesia Diklaim Stabil

Dian Kurniati | Rabu, 13 April 2022 | 11:00 WIB
Tensi Geopolitik Meningkat, Sistem Keuangan Indonesia Diklaim Stabil

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers KSSK, Rabu (13/4/2022).

JAKARTA, DDTCNews - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas sistem keuangan di Indonesia di tengah meningkatnya tensi geopolitik di kawasan Eropa.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan stabilitas sistem keuangan pada kuartal I/2022 relatif normal. Namun, ia memperkirakan ketegangan Rusia dan Ukraina akan membuat volatilitas pasar meningkat dan menghambat proses pemulihan ekonomi global.

"Ekspektasi yang tadinya positif seiring dengan meredanya Covid-19 menjadi tertahan karena eskalasi dari kondisi perang yang terjadi di Ukraina sejak 24 Februari 2022," katanya dalam konferensi pers KSSK, Rabu (13/4/2022).

Baca Juga:
Kemenkeu Catat Realisasi Pembiayaan Utang Kuartal I Turun 53 Persen

Sri Mulyani menuturkan pengenaan sanksi yang dilakukan sejumlah negara terhadap Rusia juga telah menimbulkan gangguan rantai pasok barang. Kondisi tersebut pada akhirnya telah menekan volume perdagangan dan prospek pemulihan ekonomi global.

Menurutnya menkeu, perang antara Rusia dan Ukraina telah memicu kenaikan harga komoditas global secara signifikan, terutama komoditas energi, logam, dan pangan, sehingga berdampak pada meningkatnya inflasi global.

Tak hanya itu, perang juga menciptakan tantangan bagi normalisasi kebijakan moneter di negara maju sehingga meningkatkan ketidakpastian di pasar keuangan global. Bagi negara berkembang, situasi tersebut telah menyebabkan aliran modalnya tertekan.

Baca Juga:
Penyediaan Tenaga Kerja Kena PPN, Pakai Nilai Lain atau Penggantian?

"Ini sejalan dengan terjadinya realokasi aset untuk mencari tempat yang aman atau safe haven assets," ujarnya.

Di dalam negeri, lanjut Sri Mulyani, pemulihan ekonomi Indonesia tetap terjaga, terutama ditopang dengan membaiknya penanganan Covid-19 dan adanya kebijakan pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi diperkirakan tetap kuat dengan didukung oleh kegiatan konsumsi masyarakat, kegiatan investasi, serta dukungan belanja pemerintah. Kinerja ekspor juga meningkat signifikan, tetapi tetap harus tetap diwaspadai.

"Untuk tetap menjaga stabilitas sistem keuangan kita, KSSK akan terus memperkuat koordinasi dan pemantauan bersama termasuk dalam merumuskan respons kebijakan yang terkoordinasi," tutur Sri Mulyani. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 03 Mei 2024 | 19:49 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Koperasi Masih Bisa Sampaikan Laporan Keuangan secara Manual Jika Ini

Jumat, 03 Mei 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Harga Minyak Mentah RI Naik, Imbas Ketegangan di Timur Tengah

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:43 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Siapkan Insentif untuk Mobil Hybrid, Seperti Apa?

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:35 WIB PERMENKOP UKM 8/2023

Begini Aturan Penghimpunan dan Penyaluran Dana Koperasi Simpan Pinjam

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:30 WIB KAMUS KEPABEANAN

Update 2024, Apa Itu Barang Kiriman?

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:25 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Bikin NPWP Belasan Tahun Lalu dan Kini Non-Aktif, Bisa Digunakan Lagi?

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:35 WIB KEBIJAKAN MONETER

Suku Bunga Acuan BI Naik Jadi 6,25%, Dampak ke APBN Diwaspadai

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Adakan Blokir Serentak, DJP Jatim Sasar 1.182 Rekening Wajib Pajak

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Penyediaan Tenaga Kerja Kena PPN, Pakai Nilai Lain atau Penggantian?