KEBIJAKAN PEMERINTAH

Target Ekonomi Tumbuh 5% Harus Tercapai, Jokowi: Perlu Ada Terobosan

Dian Kurniati | Kamis, 04 Maret 2021 | 13:20 WIB
Target Ekonomi Tumbuh 5% Harus Tercapai, Jokowi: Perlu Ada Terobosan

Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan 2021, Kamis (4/3/2021). (foto: hasil tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan target pertumbuhan ekonomi 5% harus tercapai tahun ini. Untuk itu, presiden meminta adanya terobosan untuk mengejar target tersebut.

Jokowi mengatakan perekonomian harus pulih setelah mengalami kontraksi 2,07% pada 2020 akibat pandemi Covid-19. Menurutnya, masih ada kesempatan untuk mendorong pemulihan ekonomi tahun ini, terutama dari sisi investasi.

"Target growth yang ada di APBN sebesar 5% harus betul-betul tercapai. Tahun 2021 adalah tahun pemulihan yang harus dilandasi dengan optimisme," katanya dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan 2021, Kamis (4/3/2021).

Baca Juga:
Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2025, Insentif Ini Disiapkan untuk Investor

Jokowi menuturkan pandemi telah menyebabkan tekanan berat pada perekonomian dunia, termasuk di Indonesia. Memasuki 2021, ia ingin para menteri membuat terobosan sehingga ekonomi bisa berbalik tumbuh positif tahun ini.

Menurutnya, investasi menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi mengingat pemerintah tidak bisa memperbesar belanja pada APBN terus menerus. Persiapan menarik investasi harus dibuat lebih detail, mulai dari sektor unggulan hingga insentif yang akan diberikan.

Dia menilai kedatangan investasi juga akan membuka lebih banyak lapangan kerja untuk masyarakat. Hal itu dikarenakan pandemi Covid-19 telah menyebabkan pengangguran melonjak hingga hampir 10 juta orang.

Baca Juga:
Gaji Anggota Firma atau CV Tak Bisa Dibiayakan, Harus Dikoreksi Fiskal

Jokowi juga meminta Kementerian Perdagangan membuat terobosan kebijakan yang bisa memberikan kontribusi strategis pada pemulihan ekonomi. Selain memastikan kebutuhan bahan pangan tercukupi, ia meminta Kemendag mendorong pelaku usaha memanfaatkan transformasi digital.

Presiden juga berharap Kemendag bisa memperluas ekspor Indonesia ke pasar-pasar nontradisional seperti Afrika, Asia Selatan, dan Eropa Timur. Menurutnya, potensi pasar di negara itu tidak kalah ketimbang negara-negara di Uni Eropa atau AS.

Jokowi pun memberikan apresiasi kepada Kemendag yang berusaha memulihkan kinerja ekspor di tengah pandemi Covid-19, sehingga neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus US$21,7 miliar pada 2020.

Dia berharap ekspor terus meningkat tahun ini, karena memiliki kontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi nasional. "Surplus, karena yang lalu-lalu selalu kita tidak pernah yang namanya surplus," ujarnya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 20 April 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN BEA CUKAI

Apa Beda Segel dan Tanda Pengaman Bea Cukai? Simak Penjelasannya

Sabtu, 20 April 2024 | 12:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN BULUNGAN

Sukseskan Program Sertifikat Tanah, Pemkab Beri Diskon BPHTB 50 Persen

Sabtu, 20 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jasa Konstruksi Bangunan bagi Korban Bencana Bebas PPN, Ini Aturannya

Sabtu, 20 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesinambungan Fiskal 2025, Pemerintah Waspadai Tiga Hal Ini

Sabtu, 20 April 2024 | 09:00 WIB KABUPATEN SUKABUMI

Ada Hadiah Umrah untuk WP Patuh, Jenis Pajaknya akan Diperluas

Sabtu, 20 April 2024 | 08:47 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

SPT yang Berstatus Rugi Bisa Berujung Pemeriksaan oleh Kantor Pajak

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2025, Insentif Ini Disiapkan untuk Investor