EFEK VIRUS CORONA

Sri Mulyani Sebut Perekonomian RI Baru akan Membaik pada Kuartal IV

Redaksi DDTCNews | Selasa, 07 April 2020 | 09:46 WIB
Sri Mulyani Sebut Perekonomian RI Baru akan Membaik pada Kuartal IV

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

JAKARTA, DDTCNews—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini geliat ekonomi Indonesia membaik pada kuartal IV/2020 seiring dengan berkurangnya tekanan dari pandemi virus Corona (Covid-19).

Sri Mulyani mengatakan Corona membuat ekonomi Indonesia tahun ini melambat. Menurut proyeksinya, pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya mencapai 2,3%. Adapun, ekonomi mulai membaik pada kuartal IV dengan pertumbuhan 2,4%

“Paling parah di kuartal kedua tahun ini dan mungkin akan kontinyu di kuartal ketiga, dan membaik di kuartal keempat," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (6/4/2020).

Baca Juga:
Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Sri Mulyani merinci ekonomi Indonesia pada kuartal I-2020 diproyeksikan mampu tumbuh 4,7%. Namun pada kuartal II/2020, ekonomi diperkirakan hanya tumbuh 1,1% dan kuartal III/2020 sebesar 1,3%.

Perlambatan ekonomi, lanjutnya, akan terasa signifikan pada konsumsi rumah tangga dengan pertumbuhan sekitar 3,2%. Sementara pengeluaran pemerintah dan konsumsi lembaga non-profit rumah tangga (LPNRT) diprediksi negatif 0,2%.

Investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) diprediksi tetap mampu tumbuh positif, meski hanya 1,3%. Sementara konsumsi pemerintah diperkirakan masih tumbuh cukup baik sekitar 6,8%.

Baca Juga:
PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Kemudian, untuk pertumbuhan ekspor dan impor diperkirakan kontraksi cukup dalam. Untuk kinerja ekspor diproyeksi minus 11,7% dan impor minus 13,5%.

Menkeu juga menyebut sektor yang pasti mengalami kerugian di antaranya sektor pariwisata termasuk hotel dan restoran, transportasi, serta pertambangan.

Namun ada juga sektor lain seperti yang diuntungkan dalam pandemi Corona ini di antaranya jasa logistik, jasa telekomunikasi, elektronik, makanan-minuman, farmasi, dan tekstil.

"Beberapa sektor akan booming karena demand tidak terbatas. Tapi ada sektor-sektor yang mengalami situasi sangat sulit, sehingga harus menjadi perhatian," ujar Sri Mulyani. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik :
KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

Jumat, 19 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online

Jumat, 19 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Jangan Diabaikan, Link Aktivasi Daftar NPWP Online Cuma Aktif 24 Jam

Jumat, 19 April 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Persilakan WP Biayakan Natura Asal Penuhi 3M