Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
JAKARTA, DDTCNews—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini geliat ekonomi Indonesia membaik pada kuartal IV/2020 seiring dengan berkurangnya tekanan dari pandemi virus Corona (Covid-19).
Sri Mulyani mengatakan Corona membuat ekonomi Indonesia tahun ini melambat. Menurut proyeksinya, pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya mencapai 2,3%. Adapun, ekonomi mulai membaik pada kuartal IV dengan pertumbuhan 2,4%
“Paling parah di kuartal kedua tahun ini dan mungkin akan kontinyu di kuartal ketiga, dan membaik di kuartal keempat," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (6/4/2020).
Sri Mulyani merinci ekonomi Indonesia pada kuartal I-2020 diproyeksikan mampu tumbuh 4,7%. Namun pada kuartal II/2020, ekonomi diperkirakan hanya tumbuh 1,1% dan kuartal III/2020 sebesar 1,3%.
Perlambatan ekonomi, lanjutnya, akan terasa signifikan pada konsumsi rumah tangga dengan pertumbuhan sekitar 3,2%. Sementara pengeluaran pemerintah dan konsumsi lembaga non-profit rumah tangga (LPNRT) diprediksi negatif 0,2%.
Investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) diprediksi tetap mampu tumbuh positif, meski hanya 1,3%. Sementara konsumsi pemerintah diperkirakan masih tumbuh cukup baik sekitar 6,8%.
Kemudian, untuk pertumbuhan ekspor dan impor diperkirakan kontraksi cukup dalam. Untuk kinerja ekspor diproyeksi minus 11,7% dan impor minus 13,5%.
Menkeu juga menyebut sektor yang pasti mengalami kerugian di antaranya sektor pariwisata termasuk hotel dan restoran, transportasi, serta pertambangan.
Namun ada juga sektor lain seperti yang diuntungkan dalam pandemi Corona ini di antaranya jasa logistik, jasa telekomunikasi, elektronik, makanan-minuman, farmasi, dan tekstil.
"Beberapa sektor akan booming karena demand tidak terbatas. Tapi ada sektor-sektor yang mengalami situasi sangat sulit, sehingga harus menjadi perhatian," ujar Sri Mulyani. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.