EFEK VIRUS CORONA

Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi Kuartal II/2020 Bakal Minus 3,1%

Dian Kurniati | Selasa, 16 Juni 2020 | 12:55 WIB
Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi Kuartal II/2020 Bakal Minus 3,1%

Ilustrasu. Refleksi kaca deretan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (1/6/2020). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2020 akan mengalami kontraksi tajam, yaitu minus 3,1%. Dengan demikian, akan ada penurunan cukup dalam karena ekonomi masih tumbuh 2,97% pada kuartal I/2020.

Proyeksi itu disampaikan melalui video conference APBN Kita pada Selasa (16/6/2020). Sri Mulyani mengatakan kontraksi ekonomi tersebut disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang menekan semua kegiatan perekonomian. Simak artikel ‘Waduh, Penerimaan Pajak Seluruh Sektor Usaha Utama Turun’.

"[Tekanan] ini pasti memengaruhi kinerja ekonomi pada kuartal II yang kita perkirakan di negative territory, minus 3,1%," katanya.

Baca Juga:
Data BPS: Pengeluaran Pemerintah dan LNPRT Tumbuh Double Digit

Sri Mulyani mengatakan pandemi virus Corona yang diikuti oleh kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), telah berdampak pada terhentinya hampir semua kegiatan ekonomi di Indonesia. Apalagi, kasus virus Corona dan kebijakan PSBB itu terjadi di daerah dengan kontribusi PDB yang besar, seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Sri Mulyani bahkan memproyeksi akan sulit membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2020 pada zona positif. Meski demikian, dia memastikan pemerintah akan mengupayakan agar kegiatan perekonomian kembali pulih menggunakan berbagai instrumen yang tersedia.

"Dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal II itu, akan sangat berat untuk menjaga ekonomi tetap positif dan menjadi sesuatu yang luar biasa menantang," ujarnya.

Baca Juga:
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Wamenkeu Harap Investasi Makin Meningkat

Sri Mulyani menambahkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang negatif juga disampaikan berbagai lembaga ekonomi dan keuangan. Adapun secara global, berbagai institusi memproyeksi pertumbuhan ekonomi akan ada di kisaran minus 3% hingga minus 6%.

"Pertumbuhan ekonomi dunia sekarang di atas 3%. Jadi kalau turun ke minus 6%, artinya turunnya hampir 9%," kata Sri Mulyani. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 06 Mei 2024 | 16:38 WIB KINERJA EKONOMI KUARTAL I/2024

Data BPS: Pengeluaran Pemerintah dan LNPRT Tumbuh Double Digit

Senin, 06 Mei 2024 | 14:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Wamenkeu Harap Investasi Makin Meningkat

Senin, 06 Mei 2024 | 11:50 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Ekonomi Indonesia Kuartal I/2024 Tumbuh 5,11 Persen, Ini Kata BPS

BERITA PILIHAN
Senin, 06 Mei 2024 | 17:19 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Moeldoko: Insentif Mobil Hybrid Bisa Hambat Industri Mobil Listrik

Senin, 06 Mei 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Akuntan Publik?

Senin, 06 Mei 2024 | 16:38 WIB KINERJA EKONOMI KUARTAL I/2024

Data BPS: Pengeluaran Pemerintah dan LNPRT Tumbuh Double Digit

Senin, 06 Mei 2024 | 16:15 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

DJBC: Pekerja Migran yang Paham Aturan, Bawa Barang Bakal Lancar

Senin, 06 Mei 2024 | 16:00 WIB PEMERIKSAAN PAJAK

Ajukan Restitusi, WP yang Penuhi Syarat Ini Diperiksa di Kantor Pajak

Senin, 06 Mei 2024 | 14:45 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Tingkat Pengangguran Turun ke 4,82%, Pekerja Informal Masih Dominan

Senin, 06 Mei 2024 | 14:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Wamenkeu Harap Investasi Makin Meningkat

Senin, 06 Mei 2024 | 14:00 WIB LITERASI KRIPTO

Aset Kripto Berisiko Tinggi, Investor Harus Teredukasi