PERTEMUAN TAHUNAN IMF-BANK DUNIA

Sri Mulyani Pastikan Tidak Tambah Utang dari IMF

Redaksi DDTCNews | Selasa, 09 Oktober 2018 | 08:58 WIB
Sri Mulyani Pastikan Tidak Tambah Utang dari IMF Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama MD IMF Christine Lagarde meninjau pemulihan pascagempa di Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Senin (8/9/2018).

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan gelaran Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali tidak dimanfaatkan sebagai ajang untuk menambah utang baru.

Menurutnya, tidak ada urgensi bagi Indonesia untuk meminta pinjaman kepada Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF). Apalagi, beberapa indikator makroekonomi Indonesia tercatat dalam kondisi yang baik.

“IMF hanya meminjamkan dana kepada negara yang mengalami krisis neraca pembayaran, sedangkan Indonesia tidak mengalami hal tersebut,” katanya di Bali, Senin (8/10/2018).

Baca Juga:
Crash Program Efektif Bantu Debitur Kecil Lunasi Utang ke Negara

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia justru digunakan sebagai ajang untuk mempromosikan Indonesia. Dengan demikian, seluruh negara-negara di duniaakan mengetahui secara jelas kapasitas ekonomi nasional.

Posisi Indonesia tidak hanya sebagai tuan rumah yang bertugas untuk memfasilitasi jalannya acara. Agenda pertemuan yang berlangsung pada 8-14 Oktober 2018 tersebut juga menjadi wadah untuk memasukkan agenda kepentingan nasional.

“Kita sebagai tuan rumah tidak hanya memfasilitasi. Kita bisa menggunakan agenda tersebut dalam menghadapi isu-isu pembangunan kita,” tuturnya, melansir laman resmi Kemenkeu.

Baca Juga:
Utang Pemerintah Tembus Rp 8.319 triliun pada Akhir Februari 2024

Pada kesempatan ini Indonesia juga akan membahas dan mempelajari mekanisme penyiapan asuransi terkait bencana alam. Sri Mulyani memberi contoh Maroko yang memiliki asuransi UMKM dan rumah ketika terjadi bencana alam.

Gempa bumi yang terjadi di beberapa wilayah, menurutnya perlu direspons dengan adanya asuransi bencana alam. Hal ini dikarenakan masyarakat yang terdampak bencana akan membangun kembali perekonomiannya. Pemerintah pun bisa mengurangi besarnya risiko yang akan ditanggung masyarakat.

Dalam pertemuan kali ini, lanjut Sri Mulyani, Bank Dunia akan meluncurkan first version Human Capital Index(HCI). Indonesia telah terpilih sebagai salah satu early adaptor country. Metodologi HCI ini, sambungnya, diharapkan dapat memberi pemahaman yang lebih baik tentang ukuran keberhasilan pemerintah dalam membangun sumber daya manusia. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 28 Maret 2024 | 09:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Crash Program Efektif Bantu Debitur Kecil Lunasi Utang ke Negara

Kamis, 28 Maret 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Utang Pemerintah Tembus Rp 8.319 triliun pada Akhir Februari 2024

Rabu, 27 Maret 2024 | 10:37 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Bertemu S&P, Sri Mulyani Sebut Konsolidasi Fiskal RI Cepat dan Kuat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:15 WIB KINERJA FISKAL

Pasar Keuangan Tak Stabil, Penarikan Utang APBN Masih Minim

BERITA PILIHAN