PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Kantongi Resep Agar Ekonomi Indonesia Kuat Hadapi Gejolak

Redaksi DDTCNews | Jumat, 09 Agustus 2019 | 16:55 WIB
Sri Mulyani Kantongi Resep Agar Ekonomi Indonesia Kuat Hadapi Gejolak

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Breakfast Forum Iluni FEB UI, Jumat (9/8/2019). (foto: Kemenkeu)

JAKARTA, DDTCNews – Agar ekonomi Indonesia memiliki daya tahan yang kuat terhadap goncangan dari sisi global, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memiliki ‘resep’ tersendiri.

Menurutnya, ada 4 aspek fundamental yang perlu diperbaiki secara berkelanjutan. Keempat aspek itu adalah produktivitas, daya saing terkait defisit neraca transasksi berjalan, pendalaman pasar keuangan, serta kebijakan struktural untuk memperbaiki investasi.

“Bauran kebijakan tersebut [mencakup 4 aspek] diharapkan akan membuat Indonesia mempunyai resilience dalam menghadapi gejolak global maupun perubahan di dalam negeri,” katanya dalam Breakfast Forum Iluni FEB UI, seperti dikutip dari laman resmi Kemenkeu, Jumat (9/8/2019).

Baca Juga:
Masih Aman, Sri Mulyani Ungkap Rasio Utang Terjaga di 38,79 Persen PDB

Menurutnya, gejolak baik dari luar maupun domestik sering tidak bisa diprediksi dan dinamis. Dia memberi contoh kondisi krisis keuangan atau kebijakan di negara-negara maju, fluktuasi harga minyak dan komoditas lainnya, perang dagang, tapper tantrum, dan perang mata uang.

Pemerintah, sambungnya, bekerja sama dengan para stakeholders terkait – seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan—untuk melakukan bauran kebijakan yang tepat. Hal ini diyakini mampu memperkuat fundamental ekonomi Indonesia.

Dia menekankan perlunya kemandirian ekonomi yang bersumber dari dalam negeri agar Indonesia mampu bertahan terhadap goncangan. Indonesia, sambungnya, memiliki modal yang sangat menjanjikan dari sisi jumlah penduduk, potensi ekonomi, geografis, dan kekayaan alam.

Baca Juga:
Insentif Pajak untuk Investasi DHE SDA Selain Deposito Segera Terbit

Sri Mulyani juga menjelaskan 4 kontribusi kebijakan fiskal Kemenkeu dalam proses transformasi ekonomi Indonesia. Pertama, alokasi anggaran Pendidikan dalam 10 tahun terakhir sebanyak 20% dari APBN. Hal ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan rasio produktivitas.

“Isu kebijakan sektor pendidikan akan kita bahas terus-menerus. Dengan perbaikan kualitas SDM maka Indonesia akan mampu keluar dari middle-income trap dan melakukan transformasi ekonomi,” imbuhnya.

Kedua, peningkatan sistem jaminan kesehatan agar berkelanjutan. Langkah ini ditempuh melalui Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), pelatihan-pelatihan, Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Baca Juga:
Kemenkeu Catat Realisasi Pembiayaan Utang Kuartal I Turun 53 Persen

Ketiga, alokasi anggaran infrastuktur yang tercatat paling besar kedua di dalam APBN setelah pendidikan. Mengingat kebutuhan anggaran infrastruktur yang tinggi, pemerintah juga mendorong kebijakan dengan sektor publik yaitu Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Keempat, reformasi birokrasi. Sri Mulyani mengatakan ekonomi Indonesia pada saat ini memiliki biaya tinggi. Indonesia perlu membuat sistem agar orang-orangnya lebih fokus pada substansi daripada penunjang.

“Inilah tantangan kita, mendesain birokrasi yang lebih efisien,” tuturnya. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Rabu, 08 Mei 2024 | 18:30 WIB KAMUS PENERIMAAN NEGARA

Apa Itu Automatic Blocking System?

Rabu, 08 Mei 2024 | 18:00 WIB BEA CUKAI JEMBER

Dapat Laporan Warga, Bea Cukai Gerebek Toko yang Jual Miras Ilegal

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:31 WIB KANWIL DJP KEPULAUAN RIAU

Ada Sita Serentak, DJP Amankan Aset Milik Wajib Pajak Rp2 Miliar