Ilustrasi. Pengunjung mengamati salah satu produk sepeda motor listrik dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (19/2/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
MANILA, DDTCNews - Komisi Tarif Filipina merekomendasikan keringanan tarif pajak atas impor sepeda motor listrik.
Komisi Tarif menyatakan telah menyelesaikan kajian terhadap PP Nomor 12/2023 yang memuat fasilitas perpajakan terhadap kendaraan listrik. Hasil kajian tersebut juga telah diserahkan kepada Badan Perencanaan Ekonomi dan Pembangunan (National Economic and Development Authority/NEDA).
"Sepeda motor listrik dapat dimasukkan ke dalam daftar kendaraan listrik yang memenuhi syarat untuk mendapatkan keringanan pajak impor," bunyi pernyataan Komisi Tarif, dikutip pada Rabu (8/5/2024).
Komisi Tarif memulai kajian terhadap insentif perpajakan untuk sepeda motor listrik ini berdasarkan perintah dari NEDA. Selain kajian, Komisi Tarif juga diperintahkan melaksanakan kegiatan public hearing guna mengumpulkan saran dari para pemangku kepentingan mengenai urgensi sepeda motor listrik turut memperoleh insentif perpajakan.
Dalam laporannya, Komisi Tarif turut menyampaikan masukan dari masyarakat bahwa pemerintah perlu memberikan insentif perpajakan untuk sepeda motor listrik.
Pemerintah mulai memberikan insentif perpajakan untuk kendaraan listrik sejak Februari 2023. Sayangnya, penerima insentif ini tidak termasuk sepeda motor listrik.
PP 12/2023 mengatur sepeda motor listrik dikenakan pajak impor sebesar 30%, sementara jenis kendaraan listrik lainnya mendapat pengurangan tarif menjadi 0%. Berbagai kelompok masyarakat dan industri kendaraan listrik pun menyerukan pemberian insentif yang sama antara mobil listrik dan sepeda motor listrik.
Data Badan Pusat Statistik Filipina menunjukkan ada 7,81 juta sepeda motor yang terdaftar di negara tersebut pada 2022. Data ini menunjukkan sepeda motor menjadi jenis kendaraan paling populer di kalangan masyarakat.
Dilansir manilatimes.net, Kementerian Energi berencana meningkatkan penggunaan kendaraan listrik di Filipina sebesar 50% atau tambahan 2,4 juta unit. Konversi ke kendaraan listrik dinilai akan membantu menurunkan emisi karbon sehingga berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim. (sap)