INDIA

Sah, Tarif Pajak Kendaraan Listrik Dipangkas

Redaksi DDTCNews | Senin, 29 Juli 2019 | 09:11 WIB
Sah, Tarif Pajak Kendaraan Listrik Dipangkas

Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman. 

NEW DELHI, DDTCNews – Pemerintah India mengumumkan pemangkasan besar-besaran pada tarif pajak barang dan jasa (goods and services tax/GST) pada kendaraan listrik (electric vehicles/EV). Tarif pajak pada pengisi daya EV juga dipangkas.

Tarif pajak pada EV dipangkas dari 12% menjadi 5%. Selain itu, tarif pajak pengisi daya EV juga dipangkas dari 18% menjadi 5%. Kebijakan yang diumumkan Dewan GST pada Sabtu (28/7/2019) ini mulai berlaku pada 1 Agustus 2019.

“Kami ingin mengembangkan India sebagai pusat produksi untuk kendaraan listrik,” kata Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman, seperti dikutip pada Senin (28/7/2019).

Baca Juga:
Kebijakan Pajak India Bikin Eksportir Beras Thailand Girang, Ada Apa?

Tingkat GST untuk mobil bensin dan diesel serta kendaraan hibrida sudah berada di keranjang tertinggi dengan tarif 28%. Badan Industri Ficci menilai rasionalisasi tarif GST untuk kendaraan listrik akan memberikan dorongan besar bagi sektor ini.

Selain ingin mendorong pembuatan EV di dalam negeri, pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi ini ingin mendorong penjualan EV. Langkah ini ditempuh dengan membetikan pembebasan pajak penghasilan (PPh) dan pengurangan bea masuk pada komponen tertentu.

Pada 5 Juli 2019, pemerintah mengumumkan pembebasan PPh senilai 150.000 rupee (sekitar Rp30,5 juta) untuk pembeli mobil listrik. Sitharaman mengatakan pembebasan PPh ini akan memberikan penghematan 250.000 rupee (sekitar Rp50,8 juta) untuk pelanggan selama periode pembelian.

Baca Juga:
P3B 2 Negara Ini Belum Jelas, Modal Asing yang Keluar Bakal Melonjak

“Kami ingin mendorong pembelian kendaraan ini. Pemerintah akan memberikan pembebasan PPh senilai 1,5 lakh rupee kepada pemilik kendaraan listrik,” jelasnya sambil mengatakan bahwa pemerintah akan mendorong pembuatan massal baterai lithium-ion di India.

Seperti dilansir Gulf News, pada 4 Juli 2019, Survei Ekonomi menyarankan agar pemerintah mengembangkan India menjadi pusat manufaktur untuk EV dan komponen terkaitnya di jalur pusat otomotif AS dari Detroit.

Pemangkasan tarif pajak merupakan bagian dari dukungan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. India telah berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya global terkait pengurangan emisi karbon.

Pada 2015, India mengumumkan sasaran pengurangan emisi mencapai 33—35% terhadap produk domestik bruto (PDB). India juga berkomitmen untuk menaikkan porsi sumber energi berbasis nonfosil menjadi sebesar 40% dari daya listrik kumulatifnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 27 April 2024 | 07:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Jumat, 26 April 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan

Jumat, 26 April 2024 | 14:37 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Juknis Penghapusan Piutang Bea Cukai, Download Aturannya di Sini

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track