KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pertumbuhan PDB Industri Nonmigas Terkontraksi, Ini Kata Menperin

Dian Kurniati | Kamis, 06 Mei 2021 | 09:52 WIB
Pertumbuhan PDB Industri Nonmigas Terkontraksi, Ini Kata Menperin

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (ANTARA/HO/Biro Humas Kementerian Perindustrian)

JAKARTA, DDTCNews – Kendati pertumbuhan PDB industri nonmigas masih mengalami kontraksi sebesar 0,71% pada kuartal I/2021, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meyakini kinerja industri akan membaik pada kuartal-kuartal berikutnya.

Menurut Agus, kinerja industri nonmigas telah menunjukkan perbaikan, bahkan lebih baik dari angka pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Pemulihan di sektor industri manufaktur juga terasa jika dilihat secara kuartalan berkat insentif PPnBM mobil.

"Apabila kita lihat secara q to q, untuk beberapa indikator naik double digit, seperti produksi mobil yang naik sebesar 23,36%, penjualan mobil naik 16,63%, dan penjualan sepeda motor naik 64,52%," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (6/5/2021).

Baca Juga:
RKP 2025 Disusun Meski RPJPN Belum Diundangkan, Ini Alasan Bappenas

Selama ini, lanjut Agus, industri otomotif memiliki peran strategis dalam memacu perekonomian karena memiliki banyak sektor penunjangnya. Dia menilai dampak insentif PPnBM pada mobil DTP akan semakin terasa pada kuartal II/2021.

Pemerintah mulai memberikan insentif PPnBM pada mobil DTP pada Maret 2021. Meski baru berlaku pada Maret 2021, Agus menyebut pemberian insentif itu telah mampu meningkatkan produksi dan penjualan mobil.

Kinerja positif tersebut menandakan sektor industri mulai pulih dan berproduksi. Dia menegaskan Kementerian Perindustrian akan menjaga momentum pemulihan tersebut terus berlanjut pada kuartal-kuartal berikutnya.

Baca Juga:
Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

"Kami yakin pada kuartal II, pertumbuhan industri sudah bisa masuk teritori positif seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi," ujarnya.

Pemberian insentif PPnBM kendaraan bermotor ditanggung pemerintah (DTP) diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 31/PMK.010/2021. Melalui beleid tersebut, pemerintah memberikan insentif untuk empat jenis mobil.

Pertama, mobil sedan atau station wagon dengan kapasitas isi silinder hingga 1.500 cc. Kedua, kendaraan untuk pengangkutan kurang dari 10 orang termasuk pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan sistem 1 gardan penggerak (4x2) dan berkapasitas isi silinder sampai dengan 1.500 cc.

Baca Juga:
Dirjen Anggaran Sebut Surplus APBN 2024 Tak Bakal Setinggi Tahun Lalu

Insentif pada 2 jenis kendaraan tersebut berlaku dalam 3 tahap, yakni diskon 100% dari PPnBM terutang untuk masa pajak April hingga Mei 2021, diskon 50% pada Juni hingga Agustus 2021, dan diskon 25% untuk September hingga Desember 2021.

Ketiga, mobil untuk pengangkutan kurang dari 10 orang termasuk pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan sistem 1 gardan penggerak (4x2) dengan kapasitas isi silinder lebih dari 1.500 cc sampai dengan 2.500 cc. Insentifnya terdiri atas dua tahap, yakni diskon PPnBM 50% untuk masa pajak April hingga Agustus 2021 dan diskon 25% pada September hingga Desember 2021.

Keempat, mobil untuk pengangkutan kurang dari 10 orang termasuk pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan sistem 2 gardan penggerak (4x4) dengan kapasitas isi silinder lebih dari 1.500 cc sampai dengan 2.500 cc. Insentif diberikan dalam 2 tahap, yakni diskon 25% pada April hingga Agustus 2021 dan diskon 12,5% pada September hingga Desember 2021. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 27 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

RKP 2025 Disusun Meski RPJPN Belum Diundangkan, Ini Alasan Bappenas

Sabtu, 27 April 2024 | 09:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Meski Lewat Tenggat Waktu, DJP Minta WP OP Tetap Lapor SPT Tahunan

Sabtu, 27 April 2024 | 07:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati