Ilustrasi. (foto: theinvestor)
JAKARTA, DDTCNews – Miliarder sekaligus peritel terkemuka Salomon Lew meminta agar Parlemen Australia berhenti melakukan permainan politik yang ‘tidak bertanggung jawab’ dan segera meloloskan paket pajak pemerintah.
Pemangkasan pajak, menurutnya, sangat dibutuhkan saat kepercayaan konsumen rendah. Kondisi ini akan belanja rumah tangga cenderung lemah. Hal tersebut pada gilirannya memberi efek negatif pada aktivitas perekonomian secara menyeluruh.
“Rendahnya kepercayaan konsumen akan merugikan sektor ritel yang mempekerjakan 1,3 juta orang. Tidak bertanggung jawab jika memainkan permainan politik dengan kemakmuran negara,” tegasnya, seperti dikutip pada Jumat (21/6/2019).
Menurutnya, seluruh pihak hanya perlu melihat beberapa faktor yang memengaruhi tertahannnya konsumsi rumah tangga. Beberapa diantaranya terkait dengan turunnya nilai properti dan naiknya biaya hidup, terutama terkait tagihan energi.
Sekadar informasi, Lew merupakan ketua dan pemegang saham terbesar Premier Investments—yang memiliki serangkaian merek ritel besar termasuk Just Jeans, Smiggle, Peter Alexander dan Portmans. Premier Investments memiliki 10,8% saham di pemilik department store Myer yang sedang kesulitan.
Seperti diketahui, Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison telah menekan oposisi untuk mendukung serangkaian pemotongan pajak penuh. Partai Labor sejauh ini dihambat untuk mendukung tahap akhir paket yang akan memberikan potongan pajak penghasilan orang berpenghasilan tinggi pada 2024.
Lew mengatakan ekonomi membutuhkan langkah-langkah yang memuat stimulus pada saat ini. Pemilihan federal telah berakhir. Dengan demikian, menurutnya, saatnya ada upaya untuk menerapkan kebijakan kunci yang berdampak positif bagi rakyat.
Gerry Harvey Pendiri Harvey Norman mengatakan semua pengecer akan berharap Partai Labor untuk meloloskan pemotongan pajak. Dia tidak berekspektasi banyak dampak yang dimunculkan dari pemotongan pajak tersebut terhadap belanja ritel. Namun, ada efek materiel yang masih bisa diharapkan.
“Saya tidak berpikir ada keraguan Labor ... itu semua sedikit politik. Jika pemotongan besar, itu akan membantu merangsang ekonomi dan belanja ritel,” jelasnya, seperti dilansir Sidney Morning Herald.
Omzet ritel Australia turun 0,1% pada April. Ekonom baru-baru ini memperingatkan sektor ritel menghadapi kondisi seperti resesi. Selain itu, ada peningkatan pengangguran yang direspons Reserve Bank of Australia melalui pemangkasan suku bunga. (kaw)