Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mencatat realisasi penerimaan pajak senilai Rp393,91 triliun pada kuartal I/2024. Capaian tersebut setara 19,81% dari target senilai Rp1.989 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerimaan pajak secara bruto mengalami pertumbuhan 0,64% (year on year/yoy). Namun secara neto, penerimaan pajak ini mengalami kontraksi sebesar 8,86%.
"Penerimaan pajak kita sampai akhir Maret mencapai Rp393,91 triliun. Ini artinya hampir 20% dalam 1 kuartal ini, 19,81% dari target," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Jumat (26/4/2024).
Sri Mulyani dalam paparannya menjelaskan terjadi perlambatan penerimaan pajak akibat penurunan harga komoditas secara signifikan pada 2023 sehingga dirasakan pada tahun ini.
Hal itu terutama terlihat dari perlambatan bruto PPh nonmigas dan penurunan PPh migas. Sementara itu, kinerja bruto PPN/PPnBM masih positif sejalan dengan membaiknya aktivitas ekonomi.
Dia kemudian memerinci penerimaan PPh nonmigas mencapai Rp220,42 triliun atau 20,73% dari target. Penerimaan ini secara bruto tumbuh 0,1%, tetapi secara neto kontraksi 2,44%.
Sedangkan PPh migas, realisasinya Rp14,53 triliun atau 19,02% dari target. Kinerja ini secara bruto kontraksi 18,06%, sedangkan secara neto minus 10,04%.
Sementara itu, realisasi PPN dan PPnBM tercatat senilai Rp155,79 triliun atau 19,2% dari target. Penerimaan ini secara bruto tumbuh 2,57%, sedangkan netonya minus 16,1%.
Adapun untuk PBB dan pajak lainnya, realisasinya Rp3,17 triliun atau 8,39% dari target. Penerimaan ini secara bruto tumbuh 11,05%, sedangkan netonya tumbuh 10,45%. (sap)