MALAYSIA

Pemerintah Bebaskan Bea Meterai Properti Setengah Tahun

Redaksi DDTCNews
Jumat, 01 Februari 2019 | 18.07 WIB
Pemerintah Bebaskan Bea Meterai Properti Setengah Tahun

Ilustrasi. (foto: sea.mashable)

PETALING JAYA, DDTCNews – Pemerintah Malaysia memberi insentif bea meterai bagi pembeli rumah yang berlaku selama 6 bulan ke depan. Insentif ini pun didukung oleh para pengembang properti yang sepakat untuk menurunkan harga setidaknya 10%.

Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng mengatakan pemerintah memberikan keringanan untuk pembeli rumah dengan harga hingga 1 juta ringgit (sekitar Rp3,41 miliar). Keringanan ini hanya diberikan kepada pembeli rumah untuk yang pertama kalinya saja.

“Hingga Juni mendatang, para pembeli rumah akan dibebaskan dari pengenaan bea meterai dengan harga rumah mulai dari 300.000 ringgit hingga 1 juta ringgit,” tuturnya di Petaling Jaya, Kamis (31/1/2019).

Menurutnya, diskon harga properti yang diiringi dengan insentif bea meterai merupakan formula yang saling menguntungkan (win-win), baik pembeli maupun pengembang. Penghapusan bea meterai ini merupakan kebijakan lanjutan setelah pemerintah membebaskan sales and services tax (SST) pada bahan bangunan utama seperti batu bata, semen, pasir dan layanan konstruksi.

“Saya harap pengembang bisa memberi diskon harga properti lebih tinggi lagi sekitar 15%-20%, tidak hanya 10%. Disertai dengan kebijakan sebelumnya dan pembebasan bea meterai, harga properti bisa semakin rendah,” katanya, seperti dilansir Free Malaysia Today.

Kebijakan ini pun diestimasi bisa menurunkan harga properti yang mencapai 2,5 juta ringgit (Rp8,53 miliar). Pasalnya, bea meterai untuk 1 juta ringgit pertama akan dibebaskan. Sementara, sisanya akan dikenakan bea meterai 3%.

Selain penghapusan bea meterai pada properti, pemerintah juga menghapus bea meterai pada perjanjian peminjaman dari tarif yang sebelumnya berlaku senilai 0,5% dari keseluruhan nilai peminjaman.

“Strategi ini bisa memberikan dampak positif pada keuangan negara, sekaligus menghasilkan pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih sehat pada masa mendatang,” pungkasnya. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.