Ilustrasi
SAINT PETER PORT, DDTCNews - Pemerintah Guernsey mempertimbangkan perubahan kebijakan pajak untuk meningkatkan pendapatan negara pada tahun depan.
Kepala Departemen Keuangan Mark Helyar mengatakan pemerintah perlu membuat keputusan cepat untuk diterapkan pada tahun depan. Salah satu opsi yang dilakukan adalah perubahan kebijakan pajak.
Proposal pemerintah mengatur kenaikan tarif pajak penghasilan (PPh) pada tahun depan. Kemudian pemerintah juga mempertimbangkan untuk mulai memungut pajak atas konsumsi barang dan jasa atau goods and services tax (GST).
"Kami memiliki masalah pendanaan dalam jangka panjang dan pemerinta tidak punya banyak waktu," katanya dikutip pada Selasa (24/8/2021).
Helyar menjelaskan perubahan kebijakan fiskal tidak hanya berlaku terkait pendapatan negara. Pemerintah juga menyusun ulang strategi belanja.
Salah satu aspek yang hendak diubah adalah belanja pegawai yang akan terus dikurangi. Dengan demikian beban pemerintah akan berkurang sebagai bentuk penghematan anggaran.
Pemerintah sudah mendapatkan respons terkait dengan proposal perubahan kebijakan fiskal 2022. Salah satunya datang dari mantan ketua Departemen Keuangan Dominic Wheatley.
Menurutnya, yurisdiksi protektorat Inggris tersebut perlu mempertimbangan untuk mulai memungut GST. Pasalnya, ada potensi besar penerapan pajak tidak berjalan optimal.
Menurutnya, GST merupakan pajak regresif dan akan memberikan pengaruh besar bagi kelompok masyarakat dengan pendapatan rendah. Kemudian, dalam jangka panjang GST akan terus menurun karena demografi yang makin menua.
"GST secara tidak proporsional memengaruhi mereka yang berpenghasilan rendah, jadi GST bukanlah solusi yang baik," imbuhnya seperti dilansir bbc.com. (sap)