INDIA

Pelaku Usaha Minta Bea Masuk Impor Peralatan Medis Dinaikkan

Redaksi DDTCNews | Rabu, 17 Juli 2019 | 12:04 WIB
Pelaku Usaha Minta Bea Masuk Impor Peralatan Medis Dinaikkan

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews – Asosiasi Industri Alat Kesehatan India (Association of Indian Medical Device Industry /AiMeD) meminta bea masuk impor yang lebih tinggi. Hal ini sebagai upaya pembatasan masuknya produk dari luar untuk membantu pengembangan perusahaan lokal.

AiMeD mengatakan pascaimplementasi goods and services tax (GST), importir membayar pajak lebih rendah daripada perusahaan lokal. Mereka telah melayangkan surat kepada pemerintah untuk meminta bea masuk naik jadi 15% atas impor peralatan medis.

“Sebelum penerapan GST, impor peralatan medis menarik pajak 18,5% termasuk bea masuk 7,5%, countervailing duty (CVD) 6%, dan special additional duties (SAD) 4%,” papar Rajiv Nath, Koordinator Forum AiMeD, seperti dikutip pada Rabu (17/7/2019)

Baca Juga:
Ada Kebijakan DHE, Airlangga Klaim Nilai Tukar Rupiah Masih Terkendali

Untuk CVD dan SAD, importir tidak pernah mendapat kredit. Dengan demikian, mereka dapat menghemat 10% dari pajak dan belum membebankannya kepada pelanggan.

Saat ini, India mengenakan bea masuk atas impor sebesar 0%—7,5% pada peralatan medis. Selain bea masuk, importir membayar GST 12% dan berhak atas kredit pajak masukan. Untuk produk yang tidak dibuat di India, AiMeD telah menyerukan bea masuk 5%. Produk yang dibuat dengan volume rendah, bea masuk 10%.

Nath meminta pemerintah India menerapkan peraturan yang diterbitkan untuk mengekang impor handphone ke peralatan medis. India mengenakan bea 20% pada handphone impor untuk mempromosikan produksi dalam negeri. Langkah ini membantu produsen ponsel untuk mengatur unit perakitan di India.

Baca Juga:
Bebas Utang Pajak Jadi Syarat Penunjukan Mitra Utama Kepabeanan

AiMed juga meminta pemerintah India untuk memberi akses istimewa ke produsen lokal dalam pengadaan publik. India mengimpor sekitar 80% peralatan medis, termasuk alat medis dasar seperti jarum suntik, termometer dan timbangan.

Sebagian besar perusahaan domestik sudah terlibat dalam pembuatan produk-produk kelas bawah untuk konsumsi dan ekspor lokal. Perlahan-lahan, beberapa perusahaan membuat peralatan dengan kompleksitas yang lebih tinggi seperti implan tulang dan gigi, dan peralatan medis lainnya seperti mesin ultrasonik, dan ventilator.

Pemerintah India perlu mempromosikan 'Make-in-India' untuk peralatan medis domestik. Menaikkan bea masuk impor pada peralatan medis dapat memicu perang tarif. Selain itu, ada potensi terjadinya pembatasan—pembatasan pengiriman alat medis ke India. Seperti dilansir moneycontrol.com, impor peralatan medis terus meningkat dan melonjak 24% tahun ini. (MG-dnl/kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 20 April 2024 | 09:00 WIB KABUPATEN SUKABUMI

Ada Hadiah Umrah untuk WP Patuh, Jenis Pajaknya akan Diperluas

Sabtu, 20 April 2024 | 08:47 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

SPT yang Berstatus Rugi Bisa Berujung Pemeriksaan oleh Kantor Pajak

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2025, Insentif Ini Disiapkan untuk Investor

Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

Jumat, 19 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online

Jumat, 19 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Jangan Diabaikan, Link Aktivasi Daftar NPWP Online Cuma Aktif 24 Jam