SPANYOL

Opsi Kenaikan Tarif Pajak Orang Kaya Belum Dilirik

Redaksi DDTCNews | Rabu, 22 Juli 2020 | 16:07 WIB
Opsi Kenaikan Tarif Pajak Orang Kaya Belum Dilirik

Suasana rapat parlemen Kepulauan Balearic.(foto: Twitter @ParlamentIB)

PALMA DE MALLORCA, DDTCNews – Pemerintah Kepulauan Balearic, daerah otonom Spanyol, belum memasukan opsi kenaikan tarif pajak, terutama untuk orang berpenghasilan tinggi, sebagai cara untuk memulihkan kegiatan ekonomi.

Presiden Kepulauan Balearic Francina Armengol mengatakan masih ada opsi kebijakan fiskal lain yang bisa dipilih pemerintah selain meningkatkan tarif pajak. Menurutnya, kebijakan relaksasi merupakan pilihan paling tepat dengan kondisi krisis seperti saat ini.

"Selama krisis sebenarnya ada kebijakan penangguhan dan pengurangan pajak," katanya usai pertemuan dengan parlemen, Selasa (21/7/2020).

Baca Juga:
Cashback Jadi Objek Pajak Penghasilan? Begini Ketentuannya

Armengol mengungkapkan kebijakan relaksasi lebih dibutuhkan untuk meningkatkan denyut perekonomian. Aspek lain yang tidak kalah penting adalah memastikan administrasi pemerintah tetap kuat dan solid dalam menanggulangi dampak krisis akibat pandemi Covid-19.

Selain itu, alasan lain pemerintah belum melirik opsi meningkatkan tarif pajak khususnya untuk orang kaya adalah tercapainya kesepakatan paket stimulus ekonomi Uni Eropa senilai €750 miliar. Pemerintah Spanyol disebut akan mendapatkan kucuran bantuan sebesar €16 miliar atau setara Rp270 triliun.

Sementara itu, Kepulauan Balearic diproyeksikan akan mendapatkan kucuran bantuan dari Uni Eropa sebesar €400 juta atau Rp6,7 triliun. Alokasi bantuan tersebut dipercaya menjadi instrumen yang efektif untuk pemulihan ekonomi.

Baca Juga:
Sudah Elektronik, Wajib Pajak Tidak Perlu Terima Bukti Potong Kertas

"Paket bantuan sebesar €400 juta merupakan kabar baik karena akan berdampak langsung kepada masyarakat," paparnya.

Namun demikian, Armengol tidak menutup opsi meningkatkan pajak untuk individu dengan penghasilan tinggi. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah pusat Spanyol yang mencanangkan pungutan lebih tinggi untuk pajak individu dengan penghasilan tinggi.

"Untuk menjamin pelayanan publik tetap berjalan, perlu adanya prinsip. Siapa yang berpenghasilan paling tinggi maka harus membayar paling besar,” imbuhnya, seperti dilansir Majorca Daily Bulletin. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 28 Maret 2024 | 16:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Cashback Jadi Objek Pajak Penghasilan? Begini Ketentuannya

Rabu, 27 Maret 2024 | 17:15 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Elektronik, Wajib Pajak Tidak Perlu Terima Bukti Potong Kertas

Selasa, 26 Maret 2024 | 17:30 WIB PMK 68/2020

Dapat Beasiswa Kena Pajak? Ternyata Begini Ketentuannya

BERITA PILIHAN
Jumat, 29 Maret 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Perlakuan PPh atas Imbalan Sehubungan Pencapaian Syarat Tertentu

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:30 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Disusun, Pedoman Soal Jasa Akuntan Publik dan KAP dalam Audit Koperasi

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Koreksi DPP PPN atas Jasa Pengangkutan Pupuk

Jumat, 29 Maret 2024 | 09:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Batas Waktu Mepet, Kenapa Sih Kita Perlu Lapor Pajak via SPT Tahunan?

Jumat, 29 Maret 2024 | 08:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Cetak Kartu NPWP Tak Perlu ke Kantor Pajak, Begini Caranya

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Punya Reksadana dan Saham, Gimana Isi Harga Perolehan di SPT Tahunan?

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Cashback Jadi Objek Pajak Penghasilan? Begini Ketentuannya