PEREKONOMIAN INDONESIA

Meski Turun, Surplus Perdagangan 2023 Cerminan Daya Tahan Eksternal RI

Dian Kurniati | Selasa, 16 Januari 2024 | 12:00 WIB
Meski Turun, Surplus Perdagangan 2023 Cerminan Daya Tahan Eksternal RI

Sejumlah kendaraan melintas di kawasan jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (27/12/2023). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/Spt.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mencatat neraca perdagangan pada sepanjang 2023 mengalami surplus senilai US$36,93 miliar atau turun 33,46%.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan neraca perdagangan Indonesia masih menunjukkan kinerja yang baik di tengah perlambatan ekonomi global. Menurutnya, surplus tersebut juga menunjukkan daya tahan eksternal ekonomi Indonesia.

"Meski mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022, surplus neraca perdagangan di tahun 2023 kemarin menunjukkan daya tahan eksternal perekonomian nasional di tengah peningkatan risiko global," katanya, Selasa (16/1/2024).

Baca Juga:
Kemendagri Minta Pemda Tetap Antisipasi Inflasi Pasca-Lebaran

Febrio mengatakan nilai ekspor Indonesia pada 2023 tercatat US$258,82 miliar atau turun 11,33% dari tahun sebelumnya. Meski secara nominal turun, dari sisi volume ekspor Indonesia masih tumbuh 8,55%.

Perlambatan nilai ekspor tersebut sejalan dengan moderasi harga komoditas unggulan Indonesia seperti minyak kelapa sawit dan batu bara. Selain itu, perlambatan ekonomi di sejumlah negara mitra dagang utama Indonesia juga memberikan andil terhadap perlambatan nilai ekspor Indonesia.

Sepanjang 2023, ekspor Indonesia masih terkonsentrasi di negara China dengan porsi 25,66%, Amerika Serikat 9,57%, dan India 8,35%. Sementara itu, ekspor Indonesia ke negara Asean dan Uni Eropa masing-masing memiliki porsi 18,35% dan 6,78% terhadap total ekspor Indonesia 2023.

Baca Juga:
Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

Sementara itu, impor pada 2023 yang senilai US$221,89 miliar juga turun 6,55% dari tahun sebelumnya. Penurunan impor terbesar terjadi pada mesin atau perlengkapan elektrik dan bagiannya, sementara mesin dan peralatan mekanis dan bagiannya menyumbang kenaikan impor.

Sama seperti ekspor, volume impor Indonesia masih juga mencatatkan pertumbuhan yang positif sebesar 8,04%, sejalan dengan masih kuatnya permintaan domestik. Secara sektoral, impor barang modal dan barang konsumsi mencatatkan pertumbuhan positif, sedangkan impor bahan baku mengalami penurunan.

Impor terbesar Indonesia pun masih didominasi oleh China dan Jepang dengan porsi masing-masing 33,42% dan 8,84% terhadap total impor Indonesia.

Baca Juga:
Dirjen Anggaran Sebut Surplus APBN 2024 Tak Bakal Setinggi Tahun Lalu

Febrio memandang aktivitas ekonomi global pada 2024 diperkirakan masih akan menghadapi risiko dan ketidakpastian. Hal itu tecermin pada proyeksi perlambatan pertumbuhan ekonomi global oleh berbagai lembaga internasional yang juga diikuti oleh moderasi harga komoditas.

Kondisi tersebut juga akan memberikan pengaruh secara langsung terhadap aktivitas perdagangan Indonesia pada 2024.

"Pemerintah akan terus memantau dampak perlambatan global terhadap ekspor nasional, serta menyiapkan langkah antisipasi melalui dorongan terhadap keberlanjutan hilirisasi SDA, peningkatan daya saing produk ekspor nasional, serta diversifikasi negara mitra dagang utama," ujarnya. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 27 April 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Kemendagri Minta Pemda Tetap Antisipasi Inflasi Pasca-Lebaran

Sabtu, 27 April 2024 | 07:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 11:21 WIB KINERJA FISKAL

APBN Catatkan Surplus Rp 8,1 Triliun pada Kuartal I/2024

BERITA PILIHAN
Sabtu, 27 April 2024 | 14:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

WP Kelompok Ini Dikecualikan dari Pengawasan Rutin Pelaporan SPT

Sabtu, 27 April 2024 | 14:00 WIB KPP PRATAMA TANJUNG BALAI KARIMUN

WP Tak Lunasi Tunggakan Pajak, Rekening Diblokir dan Saldo Disita

Sabtu, 27 April 2024 | 13:30 WIB ONLINE SINGLE SUBMISSION

Kemendagri Beri Hak Akses Data NIK untuk Keperluan Perizinan di OSS

Sabtu, 27 April 2024 | 12:30 WIB PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Terkontraksi 4,5% pada Kuartal I/2024

Sabtu, 27 April 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Kemendagri Minta Pemda Tetap Antisipasi Inflasi Pasca-Lebaran

Sabtu, 27 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PERPAJAKAN

Penindakan Kepabeanan dan Cukai dari Tahun ke Tahun

Sabtu, 27 April 2024 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Catat! WP Ini Tak Kena Sanksi Denda Meski Telat Lapor SPT Tahunan

Sabtu, 27 April 2024 | 10:03 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Wajib Pajak Siap-Siap Ditunjuk DJP, Ikut Uji Coba Coretax System

Sabtu, 27 April 2024 | 10:00 WIB PENDAPATAN DAERAH

Mendagri Minta Pemda Ambil Terobosan Demi Tingkatkan PAD