PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

Menko Airlangga Sebut Ramadan Jadi Momentum Penguatan Ekonomi

Dian Kurniati | Rabu, 07 April 2021 | 15:38 WIB
Menko Airlangga Sebut Ramadan Jadi Momentum Penguatan Ekonomi

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. 

JAKARTA, DDTCNews – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bulan puasa akan menjadi momentum untuk menguatkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19.

Airlangga mengatakan pemerintah telah memberikan banyak stimulus untuk mendorong sektor konsumsi dan produksi. Menurutnya, stimulus yang lebih besar juga diarahkan pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bisa memanfaatkan momentum Ramadan untuk pulih.

"Tentu pemerintah menghadapi bulan Ramadan ini terus mendorong agar ekosistem investasi dan berusaha, utamanya untuk menjaga UMKM," katanya dalam sebuah webinar, Rabu (7/4/2021).

Baca Juga:
DJPK Minta Pemda Tetapkan Target Pajak Daerah dengan Analisis Tren

Airlangga mengatakan fokus anggaran pemerintah tahun ini tetap pada penanganan pandemi Covid-19, pemberian jaring pengaman sosial pada masyarakat terdampak, serta dukungan pemulihan dunia usaha. Alokasi belanja untuk tiga fokus tersebut tertuang dalam program pemulihan ekonomi nasional 2021 yang nilainya mencapai Rp699,43 triliun atau naik 22% dari realisasi pada 2020.

Pada dukungan usaha, pemerintah memperpanjang periode pemberian insentif pajak, seperti pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 ditanggung pemerintah (DTP), pembebasan PPh Pasal 22 impor, pengurangan angsuran PPh Pasal 25, serta restitusi pajak pertambahan nilai (PPN) dipercepat.

Pada kelompok UMKM, stimulus yang diberikan misalnya PPh final UMKM DTP, penjaminan kredit, hingga relaksasi plafon kredit usaha rakyat (KUR). Soal KUR tersebut, pemerintah akan menaikkan plafon KUR tanpa jaminan dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta dengan suku bunga tetap 6% per tahun.

Baca Juga:
Diskon PPh Badan 50% Bisa Dimanfaatkan WP Badan Tanpa Lewat Permohonan

Sementara dari sisi konsumsi, Airlangga menyebut pemerintah memberikan dua insentif pajak agar masyarakat kelas menengah membelanjakan uangnya. Hal ini bisa mempercepat pemulihan ekonomi. Insentif itu adalah pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) DTP mobil dan pajak pertambahan nilai (PPN) DTP rumah.

"Untuk menstimulasi daya beli masyarakat, tentu pemerintah memberikan beberapa stimulus yang dimulai bulan Maret, yaitu sektor otomotif dan properti," ujarnya.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2021 akan berkisar 4,5% hingga 5,3%. Menurut Airlangga, beberapa indikator telah menunjukkan perbaikan, seperti Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia yang pada Maret 2021 berada di level 53,2 atau pada fase ekspansi. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 25 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

RI Pasang Target Lebih Ambisius dalam Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Kamis, 25 April 2024 | 15:00 WIB KOTA TANGERANG SELATAN

BPHTB Kini Terutang Saat PPJB, Jadi Peluang Peningkatan Penerimaan

BERITA PILIHAN
Kamis, 25 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

WP Tak Lagi Temukan Menu Sertel di e-Nofa, Perpanjangan Harus di KPP

Kamis, 25 April 2024 | 15:45 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ingat, Pakai e-Bupot 21/26 Tidak Butuh Installer Lagi Seperti e-SPT

Kamis, 25 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

RI Pasang Target Lebih Ambisius dalam Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Kamis, 25 April 2024 | 15:00 WIB KOTA TANGERANG SELATAN

BPHTB Kini Terutang Saat PPJB, Jadi Peluang Peningkatan Penerimaan

Kamis, 25 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

DJBC Bagikan Tip Terhindar Sanksi Saat Belanja Online dari Luar Negeri

Kamis, 25 April 2024 | 14:17 WIB KABUPATEN JOMBANG

Objek PBB-P2 Didata Ulang, Pemkab Hitung Pajak Terutang yang Akurat

Kamis, 25 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA SELATAN II

Kanwil DJP Jakarta Selatan II Resmikan Tax Center STIH IBLAM