Seorang siswa menerima paket makan bergizi gratis di SD Negeri 1 Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (15/1/2025). Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengalokasikan anggaran sebesar Rp67,13 miliar untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan oleh Badan Gizi Nasional. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.
JAKARTA, DDTCNews - Badan Gizi Nasional mengeklaim program makan bergizi gratis sudah disalurkan kepada lebih dari 650.000 penerima manfaat.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan program makan bergizi nasional telah dilaksanakan mulai 6 Januari 2025 di 31 provinsi melalui 234 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG).
"Ini setiap waktu terus bertambah. InsyaAllah selama Januari sampai April akan bertambah menjadi melayani 3 juta [penerima manfaat]," ujar Dadan, Jumat (17/1/2025).
Pada April hingga Agustus 2025, pemerintah berencana untuk kembali meningkatkan jangkauan program makan bergizi gratis dari 3 juta penerima manfaat menjadi 6 juta penerima manfaat.
Pada akhir 2025, pemerintah menargetkan program makan bergizi gratis bisa menjangkau 82,9 juta penerima manfaat. Guna mencapai target tersebut, pemerintah membutuhkan anggaran senilai Rp100 triliun.
"Pak Presiden [Prabowo Subianto] gelisah karena banyak anak yang belum mendapatkan. Itu artinya beliau sedang memikirkan untuk mempercepat proses ini sehingga di akhir 2025 82,9 juta itu bisa mendapatkan manfaat," ujar Dadan.
Meski demikian, perlu dicatat bahwa saat ini anggaran yang dialokasikan untuk program makan bergizi gratis hanya senilai Rp71 triliun. Dengan demikian, Badan Gizi Nasional membutuhkan tambahan alokasi anggaran.
"Untuk sementara yang sudah fix itu Rp71 triliun, itu kalau tidak ada penambahan maka akan mencapai 15 juta hingga 17,5 juta penerima manfaat. Namun, Pak Presiden sangat gelisah karena banyak anak yang belum mendapatkan makan. Pak Prabowo ingin program ini segera dinikmati oleh seluruh penerima manfaat. Mohon bersabar," ujar Dadan. (sap)