PARIS, DDTCNews – Lebih dari 100 negara memutuskan untuk berpartisipasi dalam proyek kerja sama anti penghindaran pajak yang diusung oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Wakil Direktur Kebijakan dan Administrasi Pajak OECD, Grace Perez-Navarro mengatakan sampai terdapat tambahan lima negara yang menandatangani perjanjian tersebut sehingga genap sudah 100 negara yang ikut serta dalam proyek besar ini.
“Dengan adanya 100 yurisdiksi yang tergabung, usaha kita bersama untuk memberantas tindak penghindaran pajak bisa jauh lebih kuat,” ujarnya dalam sebuah seremoni OECD, Selasa (30/8).
Kesepakatan yang terjalin dalam Multilateral Convention on Mutual Administrative Assistance in Tax Matters ini telah ditandatangani oleh 103 negara. Burkina Faso, Malaysia, Saint Kitts and Nevis, Saint Vincent and the Grenadines dan Samoa adalah 5 negara yang baru saja bergabung akhir Agustus lalu.
Afrika Selatan | Denmark | Kanada | Republik Dominikan |
Albania | El Salvador | Kazakhstan | Republik Rakyat Cina |
Amerika Serikat | Estonia | Kenya | Republik Slovakia |
Andorra | Faroe Islands | Kolombia | Romania |
Anguilla | Filipina | Korea | Rusia |
Arab Saudi | Finlandia | Kroasia | Saint Kitts and Nevis |
Argentina | Gabom | Latvia | Saint Vincent and The Grenadines |
Aruba | Georgia | Liechtenstein | Samoa |
Australia | Ghana | Lithuania | San Marino |
Austria | Gibraltar | Luxembourg | Selandia Baru |
Azerbaijan | Greenland | Malaysia | Senegal |
Barbados | Guatemala | Malta | Seychelles |
Belanda | Guernsey | Mauritius | Singapura |
Belgia | Hungaria | Meksiko | Sint Maarten |
Belize | Iceland | Moldova | Slovenia |
Bermuda | India | Monako | Spanyol |
Brazil | Indonesia | Monsterrat | Swedia |
British Virgin Islands | Inggris | Moroko | Switzerland |
Bulgaria | Irlandia | Nauru | Tunisia |
Burkina Faso | Irtalia | Nigeria | Turki |
Cameroon | Isle of Man | Niue | Turks & Caicos Islands |
Cayman Islands | Israel | Norwegia | Uganda |
Chili | Jamaika | Prancis | Ukraine |
Costa Rica | Jepang | Polandia | Uruguay |
Curacao | Jerman | Portugal | Yunani |
Cyprus | Jersey | Republik Czech |
Salah satu instrumen dalam konvensi ini adalah penerapan pertukaran informasi secara otomatis (AEoI) yang dilakukan antarotoritas pajak di negara-negara yang telah disepakati. Selain itu, instrumen lainnya adalah inisiasi OECD bersama G20 dalam proyek Base Erosion and Profit Shifting (BEPS).
“Saya juga mengingatkan negara lainnya yang belum juga tergabung dalam perjanjian ini untuk segera mendaftarkan diri, sehingga mendapat manfaat dari pertukaran informasi antarnegara,” kata Grace.
Perlu diketahui, Liechtenstein yang terkenal sebagai 'sarang' promotor penghindaran pajak pun baru ikut serta dalam konvensi ini. Isu pajak kini telah menjadi isu publik, suaranya cukup lantang terutama terkait penggelapan atau penghindaran pajak.
Meski demikian, seperti dilansir Public Finance International, beberapa kritikus berpendapat bahwa konvensi ini tidak akan membuahkan hasil yang begitu berarti. Pasalnya, hal tersebut justru mungkin menimbulkan kelemahan perpajakan yang baru. (Gfa)