KTT G-20

Jokowi Sebut Arsitektur Kesehatan Global Perlu Diperkuat, Ini Sebabnya

Muhamad Wildan | Selasa, 15 November 2022 | 15:30 WIB
Jokowi Sebut Arsitektur Kesehatan Global Perlu Diperkuat, Ini Sebabnya

Presiden Joko Widodo.

NUSA DUA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut arsitektur kesehatan global masih harus diperkuat sehingga dunia tidak mengulang kembali kesalahan-kesalahan saat pandemi Covid-19.

Jokowi menuturkan pandemi Covid-19 yang telah terjadi dalam 2 tahun terakhir ini telah memberikan pelajaran yang berharga bagi dunia agar dapat mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan darurat kesehatan global pada masa mendatang.

"Darurat kesehatan berikutnya dapat muncul kapan saja. Kali ini dunia harus lebih siap, kesiapsiagaan akan menyelamatkan nyawa dan perekonomian kita," katanya saat membuka diskusi isu kesehatan KTT G-20, Selasa (15/11/2022).

Baca Juga:
Dirjen Anggaran Sebut Surplus APBN 2024 Tak Bakal Setinggi Tahun Lalu

Guna menghadapi tantangan-tantangan kesehatan pada masa mendatang, lanjut Jokowi, arsitektur kesehatan global perlu diperkuat melalui World Health Organization (WHO) yang lebih kuat dan bertaring.

Selain itu, sambung presiden, pandemic fund yang telah dibentuk oleh G-20 juga harus diperkuat dengan menambah jumlah kontribusi pendanaan sehingga pandemic fund dapat berfungsi secara optimal.

"Saya mengajak semua pihak berkontribusi. Indonesia telah memberikan komitmen US$50 juta," ujar Jokowi.

Baca Juga:
Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Presiden juga menyampaikan kepada para pemimpin negara peserta KTT G-20 untuk melibatkan negara berkembang. Menurutnya, kesenjangan kapasitas kesehatan harus diatasi melalui kerja sama dan kemitraan.

"Negara berkembang harus menjadi bagian dari rantai pasok kesehatan global, termasuk pusat manufaktur dan riset. Ini hanya bisa terjadi jika investasi industri kesehatan ditingkatkan," ujarnya.

Jokowi menambahkan kerja sama riset dan transfer teknologi dari negara maju ke negara berkembang juga masih harus diperkuat. Selanjutnya, akses bahan baku produksi untuk negara berkembang masih harus diperluas.

Baca Juga:
Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track

Sebagai informasi, Jokowi resmi meluncurkan program pandemic fund pada Senin (14/11/2022). Pandemic fund dianggap perlu agar dunia lebih siap ketika menghadapi pandemi pada masa yang akan datang.

Total kebutuhan pembiayaan pandemic fund ditaksir US$31,1 miliar setiap tahun. Sejauh ini, dana yang berhasil terkumpul dalam pandemic fund baru US$1,4 miliar. Dana tersebut bersumber dari anggota G-20, negara di luar G-20, dan 3 lembaga filantropis dunia. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Jumat, 26 April 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan

Jumat, 26 April 2024 | 14:37 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Juknis Penghapusan Piutang Bea Cukai, Download Aturannya di Sini

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track

Jumat, 26 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Korporasi Lakukan Tindak Pidana Pajak, Uang Rp 12 Miliar Disita Negara