Seorang wanita dengan seorang anak dievakuasi dari sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak akibat penembakan, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis pada Rabu (16/3/2022). ANTARA FOTO/Press service of the State Emergency Service of Ukraine/Handout via REUTERS/WSJ/sad.
WASHINGTON, D.C., DDTCNews – Anggota senat Partai Republik berpendapat tidak seharusnya uang pajak Amerika Serikat (AS) disalurkan untuk menyubsidi mesin perang Rusia dalam invasinya ke Ukraina.
Ketua Komite Keuangan Ron Wyden mengaku telah berdialog dengan koleganya di Partai Republik untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia dan Belarusia sesuai dengan Pasal 901(j).
“[Sanksi tersebut] akan melarang perusahan AS mengakui pendapatan dari negara yang dimaksud dalam pengakuan kredit pajak luar negeri,” ujar Wyden, dilansir Tax Notes International, dikutip Senin (21/3/2022).
Selain berkaitan dengan kredit pajak luar negeri, sanksi dalam Pasal 901(j) juga akan menghapus tarif preferensi sebesar 10,5%. Tarif ini diberikan atas aset tak berwujud untuk perusahaan AS di Rusia dan Belarusia.
Selanjutnya, beleid di atas juga memungkinkan perusahaan AS dapat ditetapkan sebagai sponsor terorisme internasional. Ketetapan ini dapat dilakukan dalam kaitannya dengan dua bersangkutan oleh sekretariat negara, seperti halnya Kuba, Korea Utara, Iran, dan Syria.
Wyden menambahkan dirinya juga ingin subjek pajak orang pribadi Rusia dilarang menggunakan fasilitas tax goodies. Fasilitas tax goodies diberikan oleh AS untuk subjek pajak orang pribadi guna mendapat pemotongan PPh sebesar 30%.
Pendapat Wyden tersebut dilatarbelakangi oleh permohonan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang penuh emosi kepada Kongres. Permohonannya tersebut mendapat tepuk tangan meriah dari anggota Kongres.
Tak hanya itu, para pembuat kebijakan juga menjadi berkeinginan kuat untuk mencari cara dan bantuan militer kepada Ukraina. Selain itu, berbagai sanksi juga tengah digencarkan untuk memberi hukuman dan sanksi pada Rusia. (sap)