KAMBOJA

Investasi Tambang Makin Ramai, Otoritas Pajak Ini Perkuat Pengawasan

Dian Kurniati | Minggu, 03 Juli 2022 | 10:00 WIB
Investasi Tambang Makin Ramai, Otoritas Pajak Ini Perkuat Pengawasan

Ilustrasi.

PHNOM PENH, DDTCNews - Otoritas Pajak Kamboja, General Department of Taxation (GDT) berkomitmen untuk memperkuat prosedur dan pengawasan perpajakan di sektor pertambangan seiring dengan tren peningkatan investasi di sektor tersebut.

Dirjen Pajak Kong Vibol mengatakan penguatan pengawasan diperlukan lantaran investasi di sektor pertambangan makin ramai. Menurutnya, langkah itu diperlukan untuk menutup celah kebocoran penerimaan pajak dari sektor pertambangan.

"Melalui studi banding, GDT akan membentuk mekanisme pengelolaan pajak sektor pertambangan yang lebih baik serta menetapkan standar implementasi dan kepatuhan untuk proyek investasi lain di sektor yang ini," katanya, dikutip pada Minggu (3/7/2022).

Baca Juga:
Pegawai Diimbau Cek Kebenaran Pemotongan PPh 21 oleh Pemberi Kerja

Kong Vibol menuturkan pemerintah terus mendorong kepatuhan proyek pertambangan terhadap isu sosial dan lingkungan. GDT juga akan memastikan kepatuhan perusahaan pertambangan dalam memenuhi ketentuan perpajakan.

Menurutnya, kepatuhan perusahaan pertambangan terhadap ketentuan perpajakan akan mendatangkan banyak keuntungan bagi APBN. Dalam hal ini, kehadiran investasi di sektor tambang diyakini akan berdampak langsung terhadap kesejahteraan rakyat.

Selama ini, lanjut Kong Vibol, GDT banyak terkendala dalam memungut pajak dari sektor tambang. Terlebih, beberapa perusahaan belum sepenuhnya patuh menjalankan kewajiban pajaknya seperti menyerahkan catatan pembukuan, laporan keuangan, dan dokumen terkait lainnya.

Baca Juga:
Cara Ajukan e-SKTD untuk Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional

"Pemerintah ingin melihat perusahaan di bidang pertambangan melakukan kewajiban perpajakan secara standar dan transparansi seperti Renaissance Mineral (Kamboja)," ujarnya seperti dilansir khmertimeskh.com.

Renaissance Mineral (Kamboja) yang disebut Kong Vibol merupakan anak perusahaan Renaissance yang terdaftar di Australia. Perusahaan itu memulai operasi ekstraksi emas komersial yang pertama di Kamboja pada Juni 2021.

Perusahaan berencana memurnikan 3 ton bijih emas setiap tahunnya untuk 8 tahun pertama operasi tambang atau sekitar 250 kilogram per bulan. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 25 April 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pegawai Diimbau Cek Kebenaran Pemotongan PPh 21 oleh Pemberi Kerja

Kamis, 25 April 2024 | 18:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan e-SKTD untuk Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tagihan Listrik dan Air dalam Sewa Ruangan Kena PPN, Begini Aturannya

Kamis, 25 April 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Siapkan Tarif Royalti 0% untuk Proyek Hilirisasi Batu Bara

BERITA PILIHAN
Kamis, 25 April 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pegawai Diimbau Cek Kebenaran Pemotongan PPh 21 oleh Pemberi Kerja

Kamis, 25 April 2024 | 18:54 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Level SAK yang Dipakai Koperasi Simpan Pinjam Tidak Boleh Turun

Kamis, 25 April 2024 | 18:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan e-SKTD untuk Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tagihan Listrik dan Air dalam Sewa Ruangan Kena PPN, Begini Aturannya

Kamis, 25 April 2024 | 17:45 WIB DITJEN PERIMBANGAN KEUANGAN

Imbauan DJPK Soal Transfer ke Daerah pada Gubernur, Sekda, hingga OPD

Kamis, 25 April 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Siapkan Tarif Royalti 0% untuk Proyek Hilirisasi Batu Bara

Kamis, 25 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

WP Tak Lagi Temukan Menu Sertel di e-Nofa, Perpanjangan Harus di KPP

Kamis, 25 April 2024 | 15:45 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ingat, Pakai e-Bupot 21/26 Tidak Butuh Installer Lagi Seperti e-SPT