Ilustrasi. (DDTCNews)
PARIS, DDTCNews—Pemerintah Prancis akan mengumumkan rencana pemulihan ekonomi yang diproyeksikan berlangsung hingga satu dekade ke depan. Rencananya, pengumuman itu akan disampaikan Perdana Menteri Prancis Jean Castex.
Program pemulihan ekonomi Prancis tersebut setidaknya membutuhkan dukungan anggaran sebesar US$117,8 miliar atau setara Rp1.741 triliun. Proses pemulihan ekonomi setidaknya akan memakan waktu selama 10 tahun ke depan.
"Untuk menangani kejatuhan ekonomi, pemerintah telah meningkatkan belanja dan memberikan jaminan kredit usaha yang nilainya mencapai US$544 miliar," tulis keterangan resmi pemerintah dikutip Kamis (3/9/2020).
Sebelum pandemi menghantam Prancis, angka pertumbuhan ekonomi Negeri Mode ini relatif stabil. Geliat ekonomi negara ditopang permintaan domestik yang kuat, investasi asing dan reformasi kebijakan pajak.
Rencana pemulihan ekonomi jangka panjang Prancis tersebut akan diumumkan bersamaan dengan alokasi pemerintah setelah mendapatkan dana stimulus ekonomi Uni Eropa senilai US$47 miliar.
Pemerintah nantinya menggunakan dana tersebut untuk beberapa alokasi anggaran belanja di antaranya kebijakan pemangkasan pajak senilai US$11,8 miliar. Kegiatan inovasi dalam perawatan kesehatan dan manufaktur sebesar US$17,8 miliar.
Selanjutnya alokasi belanja sebesar US$2,5 miliar untuk mendorong kegiatan seni dan budaya. “Rencana kebijakan itu akan bekerja bersama-sama untuk mencegah meningkatnya penyebaran virus yang diprediksi terjadi pada November 2020,” sebut pemerintah.
Seperti dilansir Foreign Brief, model pemulihan ekonomi jangka panjang ala Prancis ini diprediksi akan diikuti negara lain di Eropa. Pemulihan ekonomi secara bertahap dinilai menjadi resep jitu untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi.
Model pemulihan ekonomi ini menandai perubahan sistem ekonomi Eropa yang dibangun berdasarkan dengan sistem jaminan kesehatan masyarakat yang kuat. Pelaku usaha yang beroperasi juga bakal lebih banyak di pasar tunggal Eropa. (rig)