AMERIKA SERIKAT

Harga BBM Naik, Negara Bagian AS Ramai-Ramai Siapkan Insentif Pajak

Vallencia | Jumat, 11 Maret 2022 | 17:00 WIB
Harga BBM Naik, Negara Bagian AS Ramai-Ramai Siapkan Insentif Pajak

Ilustrasi. Sebuah kapal di Sungai Hudson melewati garis langit New York City di tengah kota Manhattan dalam kabut tebal di New York, Amerika Serikat, Kamis (10/3/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar/foc/cfo

WASHINGTON, DDTCNews – Seiring dengan tren lonjakan harga bensin, gubernur dan anggota parlemen di beberapa negara bagian AS akan mempertimbangkan keringanan pajak atas bensin serta menekan pemerintah federal melakukan hal yang sama.

Gubernur Maryland Larry Hogan mengungkapkan kekhawatirannya atas lonjakan harga bensin. Guna menghadapi kondisi tersebut, Pemerintah Maryland tengah merencanakan penangguhan darurat pajak gas.

"Di tengah ketidakpastian global, saya mengumumkan untuk menangguhkan darurat pajak bensin untuk membantu mengatasi tekanan yang besar di SPBU," katanya seperti dilansir saltwire.com, Jumat (11/3/2022).

Baca Juga:
Digitalisasi Sistem Pajak, Filipina Minta Dukungan World Bank dan ADB

Kekhawatiran kepala daerah ini tidak hanya terjadi di Maryland, pemerintah negara bagian lainnya pun khawatir lonjakan cepat dalam biaya bahan bakar kendaraan bermotor ini merugikan pengendara dan ekonomi lokal.

Hal yang sama juga dilakukan Gubernur Georgia Brian Kemp. Rencananya, ia akan bertemu legislator untuk membahas penangguhan pajak negara bagian sekitar US$0,29 atau setara dengan Rp4.149,22 per galon.

Gubernur dan anggota parlemen di California, Florida, Maine, Michigan, New York, Tennessee dan lainnya juga membuat langkah serupa. Sementara itu, Colorado, Michigan, Minnesota, Pennsylvania, New Mexico, dan Wisconsin mengusulkan kepada pemimpin kongres AS untuk menaikkan pajak federal senilai US$0,18 per galon.

Baca Juga:
Cara Buat Kode Billing atas Pemotongan PPh Final UMKM

Sejalan dengan itu, Pemerintah AS berusaha untuk mengekang kenaikan harga energi konsumen dengan mengatur pelepasan stok minyak mentah dari cadangan darurat bersama dengan negara-negara konsumen lainnya.

Pemerintah AS juga tengah mempelajari langkah-langkah tambahan untuk meredam dampak kenaikan bahan bakar kepada konsumen. Pejabat administrasi juga telah meminta produsen energi domestik dan asing untuk mengebor lebih banyak minyak demi menstabilkan pasar. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 23 April 2024 | 17:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat Kode Billing atas Pemotongan PPh Final UMKM

Selasa, 23 April 2024 | 17:15 WIB REFORMASI PAJAK

Jelang Implementasi Coretax, DJP Bakal Uji Coba dengan Beberapa WP

Selasa, 23 April 2024 | 17:00 WIB PROVINSI JAWA TENGAH

Tak Ada Lagi Pemutihan Denda, WP Diminta Patuh Bayar Pajak Kendaraan

BERITA PILIHAN
Selasa, 23 April 2024 | 17:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat Kode Billing atas Pemotongan PPh Final UMKM

Selasa, 23 April 2024 | 17:15 WIB REFORMASI PAJAK

Jelang Implementasi Coretax, DJP Bakal Uji Coba dengan Beberapa WP

Selasa, 23 April 2024 | 17:00 WIB PROVINSI JAWA TENGAH

Tak Ada Lagi Pemutihan Denda, WP Diminta Patuh Bayar Pajak Kendaraan

Selasa, 23 April 2024 | 16:55 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Penyelesaian BKC yang Dirampas, Dikuasai, dan Jadi Milik Negara

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB HARI BUKU SEDUNIA

World Book Day, Ini 3 Ketentuan Fasilitas Perpajakan untuk Buku

Selasa, 23 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Apresiasi 57 WP Prominen, Kanwil Jakarta Khusus Gelar Tax Gathering

Selasa, 23 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Barang Bawaan dari Luar Negeri yang Perlu Diperiksa via Jalur Merah

Selasa, 23 April 2024 | 14:49 WIB PAJAK PENGHASILAN

Ingat, PTKP Disesuaikan Keadaan Sebenarnya Tiap Awal Tahun Pajak