Bendera Uni Eropa.
BUDAPEST, DDTCNews - Hungaria akan memperbolehkan wajib pajak badan membayar pajak menggunakan mata uang euro dan dolar AS.
Langkah ini diambil guna meningkatkan cadangan devisa di tengah menjulangnya kebutuhan impor komoditas energi. Kebijakan ini juga akan mempermudah Hungaria melakukan refinancing atas utang berdenominasi valas.
"Kebijakan ini akan mempermudah pembayaran pajak dan pembayaran atas barang impor," ujar Menteri Keuangan Hungaria Mihaly Varga seperti dilansir nasdaq.com, dikutip Jumat (5/8/2022).
Varga mengatakan kebijakan ini akan menyederhanakan pembukuan perusahaan sembari memastikan penerimaan pajak tetap mengalir ke kas negara.
Akibat kenaikan harga, komoditas energi tercatat berkontribusi sebesar 20% hingga 21% terhadap total impor Hungaria. Sebelum naiknya harga-harga, komoditas energi hanya mengambil peran sebesar 3% hingga 3,5% terhadap total impor.
Kenaikan impor komoditas energi berdampak buruk terhadap neraca dagang dan menekan nilai tukar mata uang domestik.
Untuk diketahui, Hungaria termasuk salah satu negara Uni Eropa yang tidak menggunakan euro sebagai mata uang domestik. Selain Hungaria, negara-negara Eropa Tengah yang tidak menggunakan euro sebagai mata uang domestik antara lain Polandia, Ceko, dan Rumania.
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban sejak lama sudah mengatakan Hungaria tidak akan mengadopsi euro dalam waktu dekat. Menurutnya, adopsi mata uang euro adalah ancaman terhadap kedaulatan atas kebijakan ekonomi. (sap)